Advertisement
Pengin Tahu Oleh-Oleh Khas Jogja yang Top, Pameran Ini Jawabannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Jogja, upaya pemulihan secara ekonomi terus digencarkan, termasuk dengan menggelar pameran LoksTOP. Dalam pameran LoksTOP (Oleh-Oleh Khas Jogja Memang TOP), ada 32 usaha kecil menengah dari 14 kemantren yang ikut berpartisipasi.
"Ada UKM yang produksi barang kerajinan, fashion, sampai kuliner," kata Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DisperinkopUKM) Kota Jogja, Tri Karyadi Riyanto Raharjo dalam pembukaan pameran LoksTOP dan launching Program Penongkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Galeria Mall, Jogja, Rabu (18/5/2022).
Advertisement
BACA JUGA: Tahunan Jogja Jadi Kampung Wisata Mitra Kampung Toba
Dia mengatakan, pameran ini sebagai bentuk keberpihakan pada palaku UKM. Fokus pada oleh-oleh lantaran Jogja merupakan Kota Wisata. Sehingga oleh-oleh yang khas memiliki potensi besar.
"Ini pameran UKM kedua tahun ini, mengambil momen perpanjangan liburan Idulfitri," kata Tri.
Tidak hanya melihat jumlah penjualan pada pameran, namun juga melihat potensi pemesanan kembali dari pembeli di luar pameran. Sehingga ada pendampingan dari sisi pamasaran, product knowledge, dan lainnya.
Pameran yang berlangsung pada 18-23 Mei 2022 ini sebelumnya melewati proses kurasi. Hal ini untuk menjaga kualitas produk yang tersaji. Adapun jumlah pendaftar sebanyak 187 UKM.
"Tidak saja pameran, kali ini juga launching P3DN sebagai komitmen Pemkot Jogja terkait dengan gerakan nasional bangga produk buatan Indonesia," katanya.
BACA JUGA: 1 Penumpang Tewas Akibat Bus Terguling di Sleman, Ini Videonya...
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan, pernyataan presiden dengan dibolehkan melepas masker saat berada di luar ruangan menjadi kabar baik. Momentum ini perlu ditangkap untuk pemulihan ekonomi, sosial, dan lainnya. Meski menjaga prokes yang lain tetap perlu menjadi perhatian agar kasus tidak lagi naik.
Pemkot Jogja berupaya menggerakkan para pelaku ekonomi untuk terus aktif. Selain menguatkan ciri Jogja yang sudah ada, bisa juga dengan berbagai inovasi. "Melihat geliat ekonomi saat ini, kami harus dorong agar pemulihan bisa lebih cepat dan optimal," kata Heroe.
Potensi ini masih ditambah dengan kedatangan sekitar 300.000 mahasiswa yang akan belajar secara offline dalam waktu dekat. Sehingga harapannya para pekerja yang sebelumnya istirahat bisa kembali berkegiatan.
"Namun kesempatan ini perlu dimaksimalkan untuk mengembangkan produk dalam negeri, jangan justru saat kembali bangkit, justru produk luar negeri yang lebih naik," katanya.
Dalam kesempatan pameran ini pula, mantri pamong praja se-Kota Jogja menjajal fashion show. Mereka membawa atau mengenakan produk buatan wilayahnya. Heroe juga turut mencoba fashion show.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 22 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Selatan, Wisatawan Diminta Waspada
- Pelunasan PBB-P2 Triwulan Kedua di Bantul Sudah Terkumpul Rp43,7 Miliar
- HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Bantul Beri Hadiah Umroh ke Anggota Terbaik
- Waktu Pembuatan Akun SPMB RTO di Jogja Diperpanjang, Begini Penjelasan Disdikpora
- Pecinta Honda Scoopy Merapat, Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Edisi Spesial Dengan Modif Decal
Advertisement
Advertisement