Advertisement

Promo November

Bantul Miliki Laboratorium Sampah, Apa Saja Aktivitas di Sana

Catur Dwi Janati
Minggu, 05 Juni 2022 - 19:37 WIB
Arief Junianto
Bantul Miliki Laboratorium Sampah, Apa Saja Aktivitas di Sana Ilustrasi sejumlah armada pengangkut sampah lalu lalang di sekitar TPST Piyungan. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Laboratorium Sampah resmi diluncurkan di Desa Murtigading, Sanden. Pencacahan dan pemusnahan, diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho menjelaskan laboratorium sampah di Mirtigading merupakan kerja sama Pemkab Bantul dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta dalam percepatan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama). Implementasinya diwujudukan berupa bantuan laboratorium di Murtigading yang dikelola Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).

Advertisement

Konsepnya, kata dia, laboratorium sampah hampir sama dengan pengolahan sampah lainnya yang mengesepankan aspek pemilihan.

BACA JUGA: Jelang Iduladha, Harga Sapi dan Kambing di Bantul Makin Mahal

Bedanya, di laboratorium sampah, sampah-sampah yang tidak dibisa digunakan atau didaur ulang akan dimusnahkan. "Konsep pengolahannya, sampah dari rumah tangga di situ ada proses pemilahan, ada proses pencahahan, ada proses pemusnahan, intinya itu," ujar dia.

"Dengan harapan nanti sampah yang dikelola oleh BUMKal tidak perlu dibuang ke TPST Piyungan yang selama ini kan mereka hanya mengumpulkan terus dibawa, dibuang ke TPST Piyungan," ujarnya.

Dengan pemaksimalan reuse dan recycle serta pencacahan pada sampah yang tidak bisa diolah, residu sampah yang dihasilkan pun akan rendah.

"Ya dimusnahkan, kalau misalkan ada residu, residunya semakin kecil. Intinya kan mengurangi sampah sebanyak mungkin sampah yang harus dibuang ke TPST Piyungan," ucap dia.

Setiap hatinya laboratorium sampah mampu mengolah 2-3 ton sampah. Kendati demikian, saat ini baru sampah di wilayah Murtigading yang akan diutamakan untuk diolah.

Di sisi lain, Ari menilai pengolahan sampah tidak harus seragam dengan skema laboratorium sampah. Menurutnya konsep apapun bisa diterapkan asalkan betujuan mengurangi sampah.

"Sebenarnya konsep-konsep pengurangan sampah kan banyak, tidak harus sama persis sepeti yang kemarin diluncurkan laboratorium, prinsipnya pemilhannya, pengolahannya tidak harus sama," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement