Advertisement
Bantul Miliki Laboratorium Sampah, Apa Saja Aktivitas di Sana
![Bantul Miliki Laboratorium Sampah, Apa Saja Aktivitas di Sana](https://img.harianjogja.com/posts/2022/06/05/1102764/sampah-piyungan.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Laboratorium Sampah resmi diluncurkan di Desa Murtigading, Sanden. Pencacahan dan pemusnahan, diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPST Piyungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho menjelaskan laboratorium sampah di Mirtigading merupakan kerja sama Pemkab Bantul dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta dalam percepatan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama). Implementasinya diwujudukan berupa bantuan laboratorium di Murtigading yang dikelola Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal).
Advertisement
Konsepnya, kata dia, laboratorium sampah hampir sama dengan pengolahan sampah lainnya yang mengesepankan aspek pemilihan.
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Harga Sapi dan Kambing di Bantul Makin Mahal
Bedanya, di laboratorium sampah, sampah-sampah yang tidak dibisa digunakan atau didaur ulang akan dimusnahkan. "Konsep pengolahannya, sampah dari rumah tangga di situ ada proses pemilahan, ada proses pencahahan, ada proses pemusnahan, intinya itu," ujar dia.
"Dengan harapan nanti sampah yang dikelola oleh BUMKal tidak perlu dibuang ke TPST Piyungan yang selama ini kan mereka hanya mengumpulkan terus dibawa, dibuang ke TPST Piyungan," ujarnya.
Dengan pemaksimalan reuse dan recycle serta pencacahan pada sampah yang tidak bisa diolah, residu sampah yang dihasilkan pun akan rendah.
"Ya dimusnahkan, kalau misalkan ada residu, residunya semakin kecil. Intinya kan mengurangi sampah sebanyak mungkin sampah yang harus dibuang ke TPST Piyungan," ucap dia.
Setiap hatinya laboratorium sampah mampu mengolah 2-3 ton sampah. Kendati demikian, saat ini baru sampah di wilayah Murtigading yang akan diutamakan untuk diolah.
Di sisi lain, Ari menilai pengolahan sampah tidak harus seragam dengan skema laboratorium sampah. Menurutnya konsep apapun bisa diterapkan asalkan betujuan mengurangi sampah.
"Sebenarnya konsep-konsep pengurangan sampah kan banyak, tidak harus sama persis sepeti yang kemarin diluncurkan laboratorium, prinsipnya pemilhannya, pengolahannya tidak harus sama," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
Advertisement
Advertisement