Heboh, Direktur GoTo Ikut Nguleg Bumbu di Warung Lotek Bu Bagyo

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ada pemandangan yang tak biasa di warung lotek dan gado-gado Bu Bagyo yang berada di kawasan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kamis (9/6/2022).
Jika biasanya aneka bumbu lotek itu diulek oleh sejumlah ibu-ibu paruh baya, kali ini Head of Food and Indonesia Sales & Ops Gojek, Catherine Hindra Sutjahyo ikut di dalamnya.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Catherine yang juga termasuk salah satu Direktur GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia tersebut terjun langsung membuat Lotek di Lotek dan Gado-Gado Bu Bagyo. “Ini juga sebagai riset langsung kami, mengetahui kondisi mitra di lapangan,” kata Catherine, Kamis.
BACA JUGA: Laju Ekonomi RI Masih Kencang di Tengah Gejolak Global
Setelah memakai celemek, Catherine lantas ikut mengulek bumbu-bumbu lotek dengan ulekan dan cobek.
“Seru banget tadi. Ini dalam rangka selain kunjungan ke mitra merchant, pengin tahu kondisi langsung. Kami ingin menerima masukan, kekurangan kita apa, supaya lebih baik,” ucap Catherine.
Beberapa waktu terakhir memang ada program Gojek, seperti Be a Driver, Be a Merchant. “Kami berusaha lebih dalam mengerti kendala yang dihadapi mitra. Kalau saya yang mengulek tadi dikomplain pasti, karena lama. Kemudian, tahu makanan begini harus dari bahan yang fresh, tahu kecepatan. Tahu membangun produk ini seperti apa. Lalu, jadi kasir itu juga susah, harus multitasking, pegang aplikasi juga,” ujarnya.
Generasi Penerus dari Bu Bagyo, Caraka Kristiadi mengatakan masuknya lotek dan gado-gado Bu Bagyo di ekosistem Gojek turut membantu penjualan, terlebih sangat terasa saat pandemi Covid-19. “Ikut membantu penjualan pastinya dengan Gojek. Secara pribadi saya juga mendorong teman pengusaha menggunakan aplikasi,” ucap Caraka.
BACA JUGA: Accor Tawarkan Harga Eksklusif Menginap di Hotel Jaringan Mereka
Caraka menyadari saat ini semakin banyak orang menggunakan ponsel. Hal itu mendorong juga orang menggunakan berbagai aplikasi, termasuk layanan untuk memesan makanan.
“Orang banyak yang berubah gaya hidupnya. Pengusaha harus bisa mengikuti, kalau stuck di situ [tidak mengikuti online] menurut saya kurang tepat. Zaman sudah berubah,” ujarnya.
Perubahan juga terjadi pada cara pembayaran. Menurutnya banyak orang saat ini menggunakan pembayaran nontunai.
Menurut Caraka, dengan adanya e-money termasuk adanya Gopay juga sangat membantu dalam transaksi. Selain juga adanya sistem pembayaran melalui QRIS.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement