Advertisement
Fantastis! Segini Besar Sumbangan Sektor Pariwisata Sleman untuk Pendapatan Daerah

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Target pendapatan asli daerah (PAD) untuk sektor pariwisata tahun ini sebesar Rp207 Miliar dari seluruh target PAD Sleman sebesar Rp900,5 Miliar. Hingga Mei kemarin, target PAD di sektor pariwisata sudah mencapai 48,63% atau Rp100,9 Miliar.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Suparmono mengatakan untuk PAD di sektor pariwisata pelaku kuliner (restoran dan kafe) menjadi penyumbang terbanyak. Jumlahnya mencapai Rp52,2 miliar (54,4%). Sumbangan PAD pelaku usaha kuliner bahkan mampu mengalahkan sektor perhotelan yang menyumbang PAD sebesar Rp42 Miliar (47%).
Advertisement
Adapun pajak hiburan hingga Mei 2022, mampu menyumbang PAD hingga Rp4,58 Miliar (24,23%) sementara retribusi wisata yang dikelola oleh Dispar menyumbang Rp2 Miliar. "Jadi realisasi pajak yang dihasilkan di sektor kuliner ini mampu mengalahkan realisasi pajak perhotelan. Jadi orang datang ke Sleman kulinernya yang kuat," katanya, Jumat (10/6/2022).
BACA JUGA: Ini Penyebab Izin Lokasi Tol Jogja-YIA Belum Terbit
Hal itu oleh Suparmono dinilai menarik sehingga Dispar perlu mengkaji untuk pengembangan wisata kuliner di Sleman. Misalnya saat musim liburan tiba, sektor kuliner mana saja yang perlu didorong dan diperkuat. "Tapi ini masih baru kami kaji. Kami perlu melakukan mapping dulu. Angka-angka (pendapatan PAD) tersebut, bisa menjadi dasarnya," ujar Pram.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata Dispar Sleman Nyoman Rai Savitri mengatakan salah satu hal yang dilakukan untuk pengembangan wisata kuliner ini dilakukan beberapa desa wisata. Misalnya di Desa Ekowisata Pancoh, Girikerto, Turi. "Di sini sudah dilengkapi dengan wisata kuliner. Masih kelompok-kelompok kecil yang datang dan diharapkan nanti bisa menerima kelompok besar dengan reservasi lebih dulu," katanya.
Selain itu, lanjut Nyoman, seluruh destinasi wisata di Sleman juga terus membenahi layanan. Dia menyontohkan wisata Tebing Breksi yang mengakomodasi permintaan wisatawan agar bisa beroperasi lebih pagi. Saat ini, kata Nyoman, Tebing Breksi beroperasi lebih awal agar wisatawan yang berkunjung bisa melihat matahari terbit. (Abdul Hamid Razak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement