Advertisement
Wabah PMK Terus di Sleman, Vaksin Tahap II Belum Juga Datang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sleman telah menyebar ke 17 kapanewon. Penyakit tersebut hingga kini telah menyerang hampir 5.000 ekor ternak.
Berdasarkan data siagapmk.id, per Senin (11/7/2022) jumlah ternak yang terpapar PMK sebanyak 4.894 ekor. Dari jumlah tersebut sebanyak 235 ekor berhasil disembuhkan dan 10 ekor ternak dipotong paksa. Wabah PMK di Sleman membuat 111 ternak mati. Ternak yang mati rata-rata masih anakan ternak.
Advertisement
BACA JUGA: Kejahatan Child Grooming di Bantul Terbongkar, Polda DIY Temukan Fakta Mencengangkan!
Tercatat, kasus aktif PMK yang menyerang ternak-ternak milik warga hingga kini sebanyak 4.538 ekor. Dinas Pertamian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman hingga kini sudah memberikan vaksinasi PMK kepada 3.100 ekor ternak terutama sapi perah.
Jika ditambah vaksinasi yang dilakukan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates DIY dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM, maka jumlah ternak yang divaksin bertambah menjadi 3.995 ekor.
"Sampai saat ini vaksinasi PMK tahap II belum kami laksanakan. Kami masih menunggu vaksinnya datang," katanya, Senin (11/7/2022).
Meski belum dapat dipastikan kapam kouta vaksin PMK tahap akan datang, katanya, DP3 Sleman tetap bersiap untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua.
Adapun sasarannya, lanjut Pram adalah peternakan kambing PE yang memproduksi susu. "Selain sapi, kami akan menyasar Kambing PE penghasil susu," ujar Pram.
Dia berharap agar vaksin PMK tahap II segera datang agar segera didistribusikan untuk kegiatan vaksinasi. Saat ini, kata Pram, di Sleman sudah tidak ada lagi kapanewon yang masuk zona hijau PMK. "Data terakhir, 17 kapanewon sudah terpapar PMK tapi kami belum tahu kapan vaksin datang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tim Gabungan Gagalkan Keberangkatan 15 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia, 8 Orang Sempat Melarikan Diri
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Jadi Kunci Pelestarian Lingkungan Hidup di Sleman
- Terjadi Lonjakan Penumpang 65 Persen, Ini Stasiun Tersibuk Saat Libur Panjang Waisak 2025
- Kemenag Gunungkidul Pastikan Vaksinasi Influenza Tak Wajib Bagi Calon Jemaah Haji
- Pemkab Bantul Sebut Suplai Hewan Kurban untuk Iduladha 2025 Mencukupi
- Enam Pasangan di Bantul Nikah Bareng Gratis, Maharnya Bebek
Advertisement