Advertisement
Ubur-Ubur Terlihat di Pantai Parangtritis, 3 Anak Meronta-ronta karena Tersengat

Advertisement
Harianogja.com, BANTUL -- Kemunculan ubur-ubur di Laut Selatan mulai terlihat di sepanjang garis pantai DIY, tak terkecuali di Bantul.
Untuk itu, SAR Rescue Istimewa Satlinmas Bantul mengimbau wisatawan untuk mewaspadai sengatan ubur-ubur saat bermain air di pantai. Pasalnya hingga kini tercatat sudah ada tiga wisatawan yang tersengat ubur-ubur saat bermain air di Pantai Parangtritis, Kapanewon Kretek, Selasa (12/7) siang.
Advertisement
“Ada tiga wisatawan yang tersengat ubur-ubur baru saja,” kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul yang meliputi Parangtritis sampai Pantai Depok, Muhammad Arief Nugraha, Selasa.
BACA JUGA: Atlet Masih Sewa Lapangan Kecil untuk Latihan, DPRD Bantul: Saatnya Pemkab Bangun Gor
Semua yang tersengat binatang laut yang menyerupai jeli itu adalah anak-anak. Menurut dia, anak-anak rawan tersengat ubur-ubur karena melihat ubur-ubur bentuknya yang lucu sehingga tertarik untuk memegangnya atau bahkan dibuat mainan.
Namun ketiga wisatawan yang tersengat ubur-ubur tersebut cukup diberi ramuan oleh tim SAR seperti cuka dan salep, “Tidak ada yang sampai dibawa ke rumah sakit,” ucap Arief.
Lebih lanjut Arief menyatakan ubur-ubur beracun biasanya muncul saat suhu air laut dingan sekitar bulan Juli hingga September mendatang.
Menurutnya, beberapa pekan ke depan sangat dimungkinkan ubur-ubur beracun akan terbawa gelombang ke arah pantai dan terdampar di pantai.
BACA JUGA: Di Tengah Wabah PMK, Jumlah Hewan Kurban di Bantul Tahun Ini Meningkat
Oleh karenanya wisatawan diminta untuk waspada dan hati-hati dengan ubur-ubur yang tersapu gelombang di pantai. Wisatawan tidak perlu memegang ubur-ubur atau menghindarinya saat bermain air di pantai.
“Bagi orang dewasa yang tersengat ubur-ubur masih bisa menahan sakitnya tetapi bagi anak-anak terkadang menangis dan meronta-ronta kesakitan pada bagian kulit yang tersengat ubur-ubur beracun. Biasanya yang dirasakan gatal, perih, dan dan terkadang menyebabkan sulit bernafas karena menahan sakitnya sengatan ubur-ubur,” ucapnya.
Pihaknya sudah mengantisipasi obat-obatan bagi wisatawan tersengat ubur-ubur beracun, termasuk menyiapkan oksigen bagi wisatawan yang kesulitan bernafas akibat menahan sakitnya sengatan ubur-ubur beracun.
“Ini fenomena tahunan, kami sudah siapkan obat-obatan, oksigen hingga petugas SAR yang akan mengobati wisatawan yang tersengat ubur-ubur. Mobil ambulans juga siap jika wisatawan harus dilarikan ke rumah sakit,” tandas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Covid-19 Merebak, Begini Penjelasan Pakar UGM Terkait Potensi Penularan di Indonesia
- Kisah Para Buruh Tani di Kulonprogo Ikut Kurban Iduladha 2025, Sisihkan BLT hingga Bawa Ternak Sendiri ke Masjid
- Pemerintah Salurkan Bantuan Alsintan di Sleman
- Penyu Kembali Bertelur, Pemkab Gunungkidul Siapkan Konservasi
- Kunjungan Wisatawan di Bantul Menurun, Larangan Study Tour hingga Efisiensi Anggaran Diduga Jadi Penyebab
Advertisement
Advertisement