Advertisement

UMY Bantu Masyarakat Bangkit dari Pandemi dengan Budi Daya Ikan dalam Ember

Media Digital
Jum'at, 29 Juli 2022 - 18:47 WIB
Budi Cahyana
UMY Bantu Masyarakat Bangkit dari Pandemi dengan Budi Daya Ikan dalam Ember Pelatihan budi daya ikan dalam ember yang diadakan UMY di Dusun Bakal, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Lilies Setiyartiti, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan pengabdian masyarakat di Dusun Bakal, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. 

Lokasi ini terpilih karena mitra BMT-UMY berada di Desa Argodadi. Masyarakat di desa tersebut (remaja masjid) juga mengajukan permohonan untuk dapat mengikuti kegiatan pelatihan Budikdamber (budi daya ikan dalam ember). 

Advertisement

"Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu mitra BMT-UMY yang selama pandemi Covid-19 mengalami permasalahan finansial, sehingga kemampuan pengembalian dana pembiayaan dari BMT mengalami kendala. Di samping itu, mengingat ada masyarakat yang juga berkeinginan mengikuti kegiatan ini, maka diharapkan dengan bekal pelatihan budikdamber akan dapat memberikan alternatif upaya ketahanan pangan, khususnya pemenuhan gizi masyarakat," kata Lilies.

Sasaran program PKM ini adalah mitra BMT-UMY terdampak pandemi Covid-19 serta masyarakat lemah secara ekonomi namun memiliki animo untuk menguatkan ekonomi keluarga. Program pengabdian masyarakat ini untuk memberdayakan mitra BMT yang selama pandemi merupakan pihak yang paling terdampak karena kegiatan bisnisnya mengalami penurunan omzet, sehingga berdampak pada kondisi finansial mereka, serta kepada masyarakat yang berkeinginan diikutkan dalam kegiatan ini, sehingga akan kembali eksis pasca pandemi. 

Program ini menjadi pilot project atau rintisan dan model untuk kegiatan yang akan datang. Saat ini ada 28 mitra yang mengalami masalah keuangan sangat serius sehingga tidak mampu lagi melakukan pembayaran angsuran atas pembiayaannya dan mengajukan dana segar untuk melakukan usaha alternatif melalui program budikdamber ini. Adanya Budikdamber ini diharapkan bisa mengubah mindset masyarakat tentang budidaya ikan dan sayur yang membutuhkan lahan luas.

Pelatihan budikdamber dilaksanakan secara tatap muka dan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2022. Materi pelatihan budikdamber disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu Eko Priyo Agus Nugroho, pegiat sekaligus trainer budikdamber dari Budikdamber Jogja. "Budikdamber ini cukup mudah dilakukan karena cara perawatan yang mudah dan hemat biaya karena bahan dan peralatan yang diperlukan sederhana bahkan dapat menggunakan barang-barang bekas, dan tidak memerlukan lahan yang luas, fleksibel karena bisa dipindah-pindahkan sesuai keinginan, sehingga masyarakat dapat menerapkan Budikdamber di lingkungannya. Ikan yang dibudidayakan adalah jenis ikan lele,mengingat jenis ikan ini pemeliharaannya relatif lebih mudah, dan tidak rumit, serta pengadaan bibit relatif mudah, karena tersedia di hampir semua pedagang bibit ikan. Dari sisi pakan, ikan lele juga bisa diberi makan yang tersedia di pasaran, bila sedang tidak ada biaya untuk membeli pakan, maka ikan lele juga bisa diberi pakan daun-daunan, seperti daun pepaya.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan Budikdamber ini diikuti 10 kelompok pembudidaya, yaitu 5 kelompok mitra BMT, 5 kelompok masyarakat. Paket yang dihibahkan sebanyak 10 paket, 3 paket sebagai pilot project pelatihan atau percontohan budidaya ikan lele dalam ember, sedangkan untuk 7 paket lainnya dikerjakan sendiri oleh peserta. Peserta dalam pelatihan ini, selain ada mitra BMT-UMY juga diikuti oleh masyarakat selain mitra yang berminat untuk dapat melakukan kegiatan budidaya ikan dalam ember. Pelatihan diikuti oleh 25 peserta pelatihan, dimana ada 5 orang yang termasuk mitra BMT-UMT, sedangkan lainnya adalah warga setempat yang sangat berminat untuk mengikuti pelatihan ini. Sebagian besar peserta non mitra BMT adalah jamaah Masjid di Dusun Bakal tersebut.

Pada pelatihan ini, setiap kelompok mendapatkan satu paket alat dan bahan untuk budikdamber, yaitu ember yang sudah dimodifikasi, perlengkapan lainnya, bibit ikan lele, dan pakan ikan (pelet), serta media tanam sayuran berupa gelas plastik dan arang. Dengan adanya pembagian alat dan bahan tersebut, maka setiap peserta dapat mempraktekkan secara langsung di rumah masing-masing. Teknik beternak ikan dengan cara Budikdamber menggunakan sistem Aquaponik yaitu membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember (polikultur ikan dan sayuran). Media yang digunakan dalam budidaya ikan lele ini adalah ember plastik bertutup dengan kapasitas 80 liter air. Bagian atas atau tutup ember dilubangi untuk menanam sayuran, misalnya kangkong, sedangkan bagian bawah ember dipasang sekrup buka-tutup, untuk keperluan bila mengganti air.  

Pelatihan budikdamber meliputi pengenalan alat dan bahan budidaya, menyiapkan media ember, menyiapkan media tanam. 

Setelah mitra mengikuti kegiatan pelatihan Budikdamber, mitra memperoleh pengetahuan dan informasi tentang pentingnya usaha menghasilkan tambahan pendapatan serta pemenuhan gizi dalam keluarga. Mitra dan masyarakat dapat mempraktekkan budikdamber dengan ikan lele dan tanaman kangkung mulai merakit alat, melakukan budidaya ikan lele, menanam tanaman kangkung, pemeliharaan dan panen. 

"Dampak ekonomi yang dirasakan pada kegiatan ini adalah terpenuhi kebutuhan mitra dalam hal pangan (sayuran dan ikan) untuk kebutuhan keluarganya sehingga mitra tidak perlu lagi membeli ikan dan sayuran dari pasar dan mengeluarkan uang untuk membelinya. Kondisi keuangan pada saat pandemi ini agak terbantu untuk hal makanan berupa sayuran dan lauk pauk masyarakat di kampung bumi baru berkat adanya kegiatan ini atau dengan kata lain dapat mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-19. Sedangkan dampak sosial nya terjadi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di rumah, sehingga masyarakat juga memiliki banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Dampak sosial lainnya adalah dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan masyarakat," ujar Lilies. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement