Advertisement

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN DIY Gelar Rekonsiliasi Tingkat Provinsi

Media Digital
Kamis, 04 Agustus 2022 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Percepat Penurunan Stunting, BKKBN DIY Gelar Rekonsiliasi Tingkat Provinsi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa (tengah) menerima penghargaan dari BKKBN DIY yang diberikan oleh Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Kamis (4/8/2022). - Istimewa 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di DIY, BKKBN DIY menggelar Rekonsiliasi Stunting Tingkat DIY, Kamis (4/8/2022). Kegiatan ini diikuti seluruh personel Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-DIY, mulai dari kabupaten kota hingga tingkat DIY.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin mengatakan kegiatan ini sebagai koordinasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di DIY di mana TPPS yang dibentuk bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan program tersebut secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor.

Advertisement

"Rekonsiliasi ini merupakan upaya percepatan penanganan stunting di DIY sekaligus menindaklanjuti kebijakan dari Pusat. Kegiatan ini bertujuan agar upaya penurunan kasus stunting di DIY berjalan secara komprehensif dan terintegrasi," katanya di Ballroom Indraprasta I, Sahid Raya Hotel & Convention Jogja, Kamis.

Dijelaskan Shodiqin, rekonsiliasi stunting tingkat DIY dilakukan untuk menguatkan komitmen mitrakerja pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di DIY. Termasuk tersusunnya data yang akurat sebagai dasar untuk intervensi dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Untuk DIY, lanjutnya, berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan 2021 termasuk dalam tiga terendah kasus stunting di Indonesia setelah Bali dan DKI Jakarta.

Sementara untuk DIY ada pada angka 17,3%, sehingga diharapkan angka penurunan stunting 14% dapat tercapai sebelum 2024. "Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya BKKBN, tidak dapat bekerja sendiri. Tentunya sangat memerlukan dukungan dari mitra kerja, stakeholder dalam setiap pelaksana kegiatan penurunan stunting," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, BKKBN memberikan penghargaan kepada Pemkab/Pemkot di DIY atas upaya penurunan angka stunting selama 2021. Salah satunya kepada Pemkab Sleman yang mendapat indeks nilai A atas dasar indikator Web Bangda dan Nilai Indikator Lokal Kinerja dengan total nilai 200,5.

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi semua pihak yang telah berupaya menekan angka stunting di Kabupaten Sleman. Ia berharap dengan diraihnya penghargaan akan semakin memacu semangat semua stakeholder dalam upaya menurunkan stunting.

"Karena ini program Pemerintah Pusat yang diamanahkan kepada kami untuk menurunkan angka stunting di tingkat nasional," kata Danang.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan komitmen untuk merunkan angka stunting harus diimbangi dengan alokasi anggaran masing-masing kabupaten/kota secara memadai. Selain itu, kasus stunting juga berkaitan dengan kebijakan (regulasi) yang dikeluarkan oleh pemkab/pemkot.

"Kami tidak bisa hanya menyarankan dan menyosialisasikan. Tetapi implementasi dan regulasinya juga harus disiapkan. Rencana aksi juga harus dibuat dan alhamdulillah rencana aksi yang dilakukan selama ini angka stunting di DIY bisa menurun," katanya.

Besaran anggaran penanganan stunting, lanjut Aji, berbeda-beda untuk setiap kabupaten/kota. Hal itu disesuaikan dengan tantangan dan kondisi masing-masing kabupaten/kota. "Tetapi semua kabupaten/kota wajib untuk mengalokasikan anggaran penurunan stunting ini," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement