Advertisement
Pemkab Bantul Siapkan Ribuan Pompa Air Atasi Kekeringan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) telah menyiapkan ribuan pompa air untuk mengantisipasi lahan sawah yang mengalami kekeringan di tengah musim kemarau seperti ini.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari petugas lapangan terkait adanya sawah yang mengalami kekeringan. Termasuk di wilayah yang menjadi langganan kekeringan seperti Kapanewon Dlingo, Piyungan, Imogiri, dan Pajangan.
Namun demikian DKPP sudah mengantisipasinya dengan pengadaan pompa air dan perbaikan saluran irigasi, “Kita siapkan pompa air yang ada di kelompok petani maupun perorangan yang jumlahnya lebih dari seribu unit. Beberapa irigasi yang rusak juga sedang diperbaiki,” kata Joko, saat ditemui sebelum rapat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Senin (8/8/2022).
Dalam waktu dekat ini DKPP Bantul juga akan kembali menyalurkan bantuan pompa sebanyak 250 unit untuk kelompok tani maupun petani perorangan yang memiliki lahan persawahan. Pompa tersebut menggunakan bahan bakar gas atau bukan solar atau bensin seperti pompa-pompa yang sebelumnya diberikan kepada masyarakat.
Baca juga: BPBD Mulai Petakan Daerah Rawan Kekeringan di Gunungkidul
Pompa dengan bahan bakar gas itu diakui Joko lebih hemat daripada pompa yang menggunakan bensis atau solar, “Yang jelas pompa dengan konversi gas ini lebih efesien dibanding bahan bakar minya,” katanya. Dengan adanya bantuan 250 unit pompa, total sudah ada 750 pompa berbahan bakar gas. Sementara ribuan pompa lainnya masih berbahan bakar minya (BBM).
Lebih lanjut Joko mengatakan selain menyiapkan ribuan pompa air, pihaknya juga sudah memberikan imbauan kepada para petani untuk sementara tidak menanam padi khususnya di wilayah yang menjadi langganan kekeringan dan wilayah yang saluran irigasinya buruk. Sebagai gantinya diminta untuk menanam tanaman palawija yang tahan terhadap musim kemarau.
Salah satunya adalah dianjurkan untuk menenam kedelai dan jagung, karena kedua komoditas tersebut saat ini harganya juga lumayan tinggi, bahkan untuk kedela per hektare dari yang tadinya hanya bisa panen dibawah dua ton menjadi 2,4 ton atau bahkan lebih, “Kedelai lokal kita sudah bagus sekarang,” ucap Joko.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyebut sejumlah wilayah sudah tidak dilandai hujan, bahkan ada tiga kecamatan yang tidak turun hujan selama dua bulan lebih, yakni Kapanewon Banguntapan, Sewon, dan Imogiri.
Sementara kapanewon yang dilanda hari tanpa hujan selama 21-30 hari sebanyak enam kapanewon, yakni Kapanewon Pandak, Pajangan, Bantul, Bambanglipuro, Kasihan, dan Dlingo. Adapun tujuh kapanewon yang dilanda hari tanpa hujan antara 11-20 hari, yakni Sedayu, Pleret, Piyungan, Srandakan, Pundong, Sanden, dan Kretek.
Meski sejumlah wilayah mengalami kekeringan akibat tidak ada hujan, namun sejauh ini belum ada masyarakat yang mengajukan droping air bersih, “Kalau yang mengajukan droping air ke BPBD sejauh ini belum ada,” kata Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bersiap El Nino, Pelaku Industri Pertanian Hadirkan Varietas Unggul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 10 Juni 2023
- Rute Lengkap Trans Jogja Jalur 2A, 2B, 5A, 5B dan Jalur 8
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 10 Juni 2023, Perjalanan Lebih Cepat
- Warga Bumijo Ubah Limbah Tutup Botol Menjadi Tas
- BMKG: 9 wilayah di DIY Berstatus Waspada Kekeringan, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement
Advertisement