Advertisement
Anak-anak SD di Jogja Diajak Mengenal Sejarah Persandian di Museum Sandi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) Salam Nitiprayan Kota Jogja berkesempatan mengunjungi museum Sandi yang berada di Kotabaru, Jogja, pada Jumat (12/8/2022). Mereka diajak mengenal sejarah persandian Indonesia dan ilmu kriptografi lewat koleksi yang ada di museum itu.
Kepala Museum Sandi, Setyo Budi Prabowo, mengatakan dunia persandian punya sejarah yang panjang di Indonesia. Perannya dalam revolusi di awal kemerdekaan menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa. Dengan mengenalkan sejarah persandian kepada anak-anak sejak dini, diharapkan dapat menanamkan rasa cinta kepada bangsa.
Advertisement
BACA JUGA: Danais Baru Cair Separuh, Pembangunan Lumbung Pangan Mataraman Baru Capai 50%
Dalam mengenalkan narasi dan sejarah persandian di museum itu pihaknya menyiapkan seorang pemandu. Pemandu akan mengenalkan sejumlah ruangan maupun koleksi yang disimpan serta menceritakan sejarahnya. Setelah mendapat pengenalan dan materi singkat mereka juga diajak untuk mengikuti simulasi persandian dengan piranti sederhana.
"Hal yang diharapkan dari para siswa setelah mengunjungi museum adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjaga keamanan informasi, minimal data-data pribadi," terangnya.
Museum Sandi merupakan satu-satunya museum yang mengoleksi informasi terkait persandian di Indonesia. Bangunannya terdiri dari dua lantai dengan sembilan ruang pamer yang menyimpan berbagai benda bersejarah sejak masa perang kemerdekaan. Di sini, anak- anak SD juga bisa belajar tentang sejarah ilmu persandian tanpa harus mengeluarkan uang sepeserpun alias gratis.
Beberapa koleksi yang disimpan dalam museum ini mulai dari replika mesin sandi buatan dalam dan luar negeri, replika alat persandian masa Yunani kuno, Mesir kuno dan Persia, diorama pembentukan dinas kode, maket rumah Sandi Dukuh, replika sepeda kurir sandi, replika buku kode, Surat Keputusan Presiden, dan dokumen lainnya.
Selain itu, museum ini juga menyimpan peta komunikasi sandi dan denah kotabaru Jogja pada masa Hindia-Belanda, buku sandi, sepeda onthel para kurir, dan lain-lain. Ada juga beberapa diorama yang menggambarkan kegiatan petugas sandi di zaman perang kemerdekaan, foto para Kepala BSSN dan foto para perintis Dinas Kode hingga Miniatur Monumen Sanapati.
BACA JUGA: Berburu Kuliner di Sumbermulyo, Bantul? Ganjuran Food Court Saja
Rosmery Calvyn, salah seorang fasilitator SD Salam, menyampaikan kegiatan belajar di Museum Sandi sangat penting terutama untuk mengenalkan sejarah persandian Indonesia, pembelajaran mengenal sandi, bagaimana awal mula dibentuknya badan sandi nasional, kenapa dan siapa penggagasnya dan juga bagaimana perkembangan sandi di Indonesia beserta peralatannya dari masa ke masa.
"Upaya penjelasan juga dilakukan dengan ringan agar sebisa mungkin seolah-olah tengah berwisata namun sekaligus juga belajar," jelas Avin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Netanyahu Klaim Serangan ke Qatar untuk Singkirkan Pimpinan Hamas
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Langgar Aturan OJK, Nasabah Gugat BPR di PN Bantul
- Jumlah WNA Naik Kereta Tumbuh 10,69 Persen, Jogja Kunjungan Terbanyak
- Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
- Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
- Aksi Demo Selesai, Layanan SPKT dan SKCK Polda DIY Kembali Dibuka
Advertisement
Advertisement