Advertisement
Belajar Asyik Steganografi, Tumbuhkan Kesadaran Keamanan Data Pada Anak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Libur sekolah anak mesti diisi dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya dengan mengikuti kelas Steganografi, di Museum Sandi. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk belajar teknik menyembunyikan pesan rahasia dengan cara yang asyik.
Steganografi adalah teknik menyembunyikan pesan rahasia dalam media lain, seperti gambar, audio, atau video, sehingga keberadaan pesan tersebut tidak mudah diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Teknik ini awalnya hanya digunakan oleh kalangan militer, namun saat ini bisa dipraktekkan masyarakat umum, mulai dari bidang industri hingga sosial media.
Advertisement
Kelas Steganografi Museum Sandi dibagi menjadi dua kelompok. Pertama kelompok Toddler, dengan kegiatan difokuskan pada eksplorasi visual dan motorik melalui permainan dan seni, yang terdiri dari Hidden Shadow, Anak diajak mencari bayangan tersembunyi dalam bentuk gambar dan simbol. Selanjutnya, Unreal Painting yakni melukis bentuk abstrak yang menyamarkan pesan tertentu.
BACA JUGA: Gegara Ikuti Google Map, Xenia Nyungsep ke Jurang Perbukitan Menoreh Kulonprogo
Setelah itu, Find Me! atau mencari karakter tersembunyi di antara ilustrasi. Ditutup dengan Melukis Totebag dengan Sandi Morse dimana anak-anak menggambar motif pada tas kain menggunakan titik dan garis seperti kode morse.
Kedua yakni kelompok children, diajak menjelajahi dunia steganografi dengan pendekatan yang sedikit lebih kompleks namun tetap menyenangkan, terdiri dari Follow the Light, mengikuti cahaya untuk menemukan jalur tersembunyi. Lalu Carving a Message, mengukir simbol rahasia pada media lunak. Setelahnya, secret identity atau menyusun identitas karakter berdasarkan petunjuk rahasia.
Dilanjutkan dengan melukis totebag dengan sandi morse dan ditutup dengan memahat tanah liat dengan sandi kotak, menggunakan media tanah liat untuk menyampaikan pesan dalam bentuk visual berdasarkan sandi kotak.
Salah satu peserta, Kynan, 9 tahun, menunjukkan ketelitian dan rasa ingin tahu yang tinggi saat mengikuti setiap sesi. “Terima kasih, Kakak-kakak pembina. Kynan sangat senang mengikuti kegiatan ini,” katanya.
Kepala Museum Sandi, Setyo Budi Prabowo, berharap dengan belajar steganografi, anak-anak memiliki kesadaran untuk pengamanan informasi atau data. “Sehingga ketika mereka beranjak menjadi remaja, mereka akan timbul mindset tidak semua informasi bisa disebarluaskan. Harus ada informasi yang kita amankan,” kata dia.
Mindset ini terutama berguna saat anak-anak mulai menggunakan sosial media. Jika tidak dikontrol, anak-anak bisa menyebarkan informasi pribadi di sosial media. “Boleh menggunakan sosial media, tapi ada informasi tertentu yang harus kita rahasiakan, supaya data-data kita tidak disalahgunakan,” paparnya.
BACA JUGA: Viral Penumpang KA Sancaka Dilempar Batu di Jalur Daop 6 Jogja, Pelaku Belum Tertangkap
Kelas steganografi dibuka pada periode 1-11 Juli 2025 pukul 10.00-12.00 WIB, dengan kuota per kelas 15 orang. Kelompok toddler untuk usia 4-6 tahun dengan tiket Rp88.000 dan children 7-12 tahun dengan tiket Rp99.000.
Setiap peserta akan mendapat sertifikat, media praktek, souvenir, tour museum dan hasil karya masing-masing. Mengikuti kelas steganografi di Museum Sandi menjadi pilihan tepat untuk mengisi liburan dengan kegiatan edukatif dan seru bagi anak-anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rencana IPO Coin, Pengamat: Jangan Korbankan Kredibilitas Bursa demi Euforia IPO Kripto
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ijazah Sempat Ditahan SD Muhammadiyah Bayen, Seorang Siswa di Sleman Tak Dapat Daftar SMP Negeri
- Catat! Sabtu Ini Ada Karnaval Kaula Muda yang Pertemukan Generasi Milenial dan Gen-Z
- Kenalkan! Naura Aullia, Calon Paskibraka Nasional 2025 dari Jogja
- Pustral UGM Sebut Kebijakan Zero ODOL Tidak Akan Menganggu Logistik Nasional
- Komisi A DPRD Bantul Bahas Perubahan PPAS, Soroti Pos Anggaran yang Perlu Dipangkas
Advertisement
Advertisement