Pameran Furniture dan Kerajinan Bertaraf Internasional di Gelar di Jogja Expo Center
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2022 kembali digelar di Jogja Expo Centre, Sabtu-Selasa (20-23/8/2022). Kegiatan ini bertujuan menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat khususnya di bidang mebel dan kerajinan.
Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali, Timbul Raharjo, menjelaskan sebanyak 800 buyer telah mengkonfirmasi hadir dalam gelaran JIFFINA 2022. "Kita berupaya membangkitkan ekonomi melalui usaha mebel dan kerajinan," ujarnya dalam pembukaan JIFFINA 2022, Sabtu (20/8/2022).
Advertisement
Forum JIFFINA saat ini tengah mencari strategi bagaimana usaha mebel dan kerajinan di saat pandemi dan persaingan global bisa menjadi lebih kompetitif di luar negeri terutama di pasar Eropa, Australia dan Korea. "Bahkan sekarang berkembang pasar Timur Tengah," katanya
Jogja dan sekitarnya menurutnya memiliki industri pembahana atau resources material terbanyak di indonesia. Ditambah saat ini Jogja juga telah didukung dengan keberadaan Yogyakarta International Airport dan kedepan dibangun jalan tol, sehingga memudahkan pelaku usaha mendistribusikan produknya.
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, Reni Yanita, mengatakan kegiatan ini menjadi upaya mempromosikan produk furniture dan kerajinan kepada pasar internasional di tengah masa pemulihan pasca pandemi.
"Harapannya pameran ini dapat berlangsung dengan sukses dan memberi dampak positif pada pertumbuhan industri furniture dan kerajinan nasional," ungkapnya.
BACA JUGA: 35 Persen Lahan Tol Jogja-Bawen Belum Berhasil Dibebaskan, Ini Rinciannya
"Negara tujuan ekspor lainnya adalah Jepang, Belgia dan Jerman. Daya beli pasar terhadap produk furniture yang masih tinggi perlu kita respon dengan penyediaan akses alternatif promosi produk," ujarnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, mengatakan selaras dengan tema yang diangkat yakni Nature is Back for Eco Lifestyle, ia berpesan produsen untuk memproduksi dengan kayu bersertifikat, mudah dibongkar dan didaur ulang, tahan lama dan mudah diperbaiki.
Kemudian berbahan insersi logam dan plastik daur ulang, berbahan kayu reklamasi dari produk lama, dan menggunakan bahan bambu untuk aksesoris perabotan seperti veneer, atau kerai dan lain sebagainya.
"Saya berharap, sebanyak mungkin kriteria itu diterapkan pada produk-produk yang dipamerkan disini. Sebab jika tidak, saya khawatir kita akan lebih jauh ketinggalan dari produk-produk serupa dari Vietnam yang menjadi kompetitor utama mebel Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Advertisement