OJK DIY Gelar Kreasimuda untuk Tingkatkan Literasi Keuangan bagi Pelajar
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menggelar Puncak Kreasimuda (Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia), Selasa (23/8/2022). Kegiatan yang mengangkat tema Wujudkan Generasi Muda yang Kreatif, Inovatif, dan Inklusif ini diikuti ratusan pelajar dari berbagai sekolah di DIY baik secara daring maupun luring.
Kepala OJK DIY Parjiman mengatakan sesuai implementasi Keppres No.26/2019 tentang Hari Indonesia Menabung, OJK bersama lembaga terkait menginisiasi program Satu Rekening Satu Pelajar atau Kejar. Program ini bertujuan agar para pelajar memiliki akses terhadap berbagai produk jasa keuangan sehingga budaya menabung bisa dilakukan sejak dini.
Advertisement
BACA JUGA: Begini Cara Garuda dan Pelita Air Tekan Kenaikan Harga Tiket Pesawat
"Kami bersama industri perbankan dan stakeholder terkait kembali melakukan kegiatan pembukaan rekening, publikasi edukasi keuangan melalui Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia atau Kreasi Muda," katanya dalam pembukaan kegiatan Puncak Kreasimuda di Lantai V Gedung OJK DIY, Jalan Sudirman, Kota Jogja, Selasa (23/8/2022).
Targetnya sebesar 250.000 rekening sejak 1 Juli sampai 15 Agustus 2022. Edukasi dan sosialisasi program sudah dilakukan dengan mendatangi sekolah dan kampus oleh perbankan, terutama di wilayah pinggiran.
Ia menambahkan program itu juga telah dipublikasikan baik melalui media cetak, elektronik, dan media sosial. Selama periode pelaksanaan Kreasi Muda, OJK DIY, Pemda DIY, dan perbankan berkoordinasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mengunjungi sekolah, menggelar audiensi, dan talkshow.
"Data sementara telah dibuka 10.000 rekening pelajar wilayah DIY. Literasi edukasi telah memberikan dampak peningkatan pengetahuan formal, serta telah menanamkan budaya menabung sejak dini," ujarnya.
Koordinator Substansi Pengelolaan Stabilitas Perekonomian DIY Deden Rohanawati menjelaskan DIY dengan daerah sempit dan jumlah penduduk padat dengan kultur pendidikan yang kental memengaruhi indeks literasi keuangan. Indeks di provinsi ini mencapai 58,53%, atau di atas rata-rata nasional. Adapun indeks inklusi keuangan DIY di angka 76,12% di bawah 16 provinsi lainnya di Indonesia.
Melalui TPAKD diharapkan pertumbuhan inklusi keuangan di DIY meningkat lebih cepat. TPAKD DIY turut berpartisipasi dalam sosialisasi literasi keuangan dalam rangkaian Hari Indonesia Menabung 2022.
“Kami melaksanakan kegiatan di 12 SMA SMK bersama 2.446 pelajar SMA/SMK di Kokap, Samigaluh, Imogiri, Panggang, Tepus, Nglipar, Gedangsari, Seyegan dan Saptosari. Kegiatan ini merupakan rangkaian program Kejar Budaya Menabung dan Wirausaha TPAKD DIY,” katanya.
Ia menilai kegiatan wirausaha perlu ditanamkan sejak dini kepada pelajar, mengingat pertumbuhan UMKM di DIY berkembang pesat sehingga para pelajar dapat melihat peluang usaha tanpa menganggu proses belajar di sekolah. Surat Edaran Gubernur DIY mengamanatkan bupati dan wali kota di DIY untuk memaksimalkan program Satu Rekening Satu Pelajar.
“Oleh karena itu setiap kegiatan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sekolah diharapkan mampu mendorong wirausaha pelajar untuk lebih kreatif, inovatif dan inklusif. Pemda DIY juga telah merencanakan pemberian beasiswa wirausaha berkelanjutan,” katanya.
Pelaksanaan Puncak Kreasimuda diikuti ratusan pelajar dari berbagai SMA di DIY, baik yang datang secara luring maupun lewat aplikasi daring Zoom. Dalam kesempatan itu juga dihadirkan tiga perwakilan perbankan untuk memberikan sosialisasi terkait banyaknya program tabungan pelajar. Dalam kesempatan itu dibuka tanya jawab terkait layanan jasa keuangan. Para pelajar juga disedikan fasilitas berbagai booth berbagai produk jasa keuangan yang bisa diakses dari berbagai pihak perbankan.
BACA JUGA: Formulasi Pembatasan Pembelian Pertalite Terus Dipersiapkan
Salah satu influencer asal Jogja yang turut menjadi narasumber dalam event Kreasi Muda, Gadis Rafida, memberikan sejumlah ulasan di hadapan para pelajar tentang cara berhemat, menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk ditabung.
“Jadi kita menabung sebenarnya tujuannya bukan untuk kaya tetapi agar bisa memenuhi kebutuhan sewaktu-waktu kita butuhkan. Kami pastikan tidak ada orang menabung itu menyesal, justru banyak orang yang menyesal karena tidak menabung,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement