Advertisement
Koleksi Benteng Vredeburg Dipamerkan di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul — Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menggelar program Museum Masuk Desa di Kalurahan Ngleri, Playen mulai 24-28 Agustus mendatang.
Kegiatan ini digelar untuk mengenalkan museum ke masyarakat secara luas sehingga kunjungannya bisa terus ditingkatkan.
Advertisement
Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Suharja mengatakan, kegiatan museum masuk desa merupakan program rutin. Hingga sekarang total ada enam lokasi yang digunakan untuk penyelenggaraan dan lokasinya tersebar di seluruh wilayah DIY.
“Jadi ini sudah menjadi program rutin. Ke depannya akan diselenggarakan di tempat yang berbeda,” kata Suharja kepada wartawan, Rabu (24/8/2022).
BACA JUGA: Seniman Difabel Gelar Pameran di Lobi Mapolres Gunungkidul
Dia menjelaskan, penyelenggaraan di Gunungkidul bertema Pekik Kemerdekaan dari Bumi Handayani. Menurut Suharja, Gunungkidul berperan penting karena ada dua peristiwa besar yang terjadi sepanjang masa kemerdekaan.
Pertama tentang penyiaran Serangan Umum 1 Maret melalui salurah radio di Playen. Sedangkan yang kedua berkaitan dengan taktik gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman yang rutenya lewat Gunungkidul.
“Peran Gunungkidul sangat besar untuk mempertahakan kemerdekaan. Ini menjadi salah satu alasan menyelenggarakan program museum masuk desa di sini [Kalurahan Ngleri],” katanya.
Menurut dia, program Museum Masuk Desa sebagai sarana mengenalkan museum kepada masyarakat. Suharja tidak menampik, hasrat warga untuk mendatangi museum hingga sekarang antusiasme masyarakat masih butuh peningkatan.
“Kunjungan ke Benteng Vredeburg sudah mulai normal. Tapi, secara umum masih butuh peningkatan sehingga kami melaksanakan program museum masuk desa,” ungkapnya.
Ditambahkan Suharja, kunjungan ke museum tidak hanya menambah pengetahuan dan wawasan. Namun, juga sebagai upaya meng-counter masuknya budaya luar yang sekarang ini sangat marak. “Jadi kami akan terus dorong agar masyarakat lebih peduli dengan keberdaan museum,” katanya.
Dalam kesempatan ini Museum Benteng rogram Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta membawa beberapa koleksinya benda realita (asli) bersejarah pada masa revolusi fisik 1945-1949.
Pameran sejarah terkait dengan peran serta masyarakat semestara terkait tentara, pemuda, pelajar, petani/rakyat, dan perempuan dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Program Desentralisasi Sampah, Ini Harapan DPRD Jogja
- Viral Sampah Menumpuk Selama Seminggu di Pasar Beringharjo Timur, Sudah Diangkut Sisakan Bau Menyengat
- MPBI DIY Bakal Mengawal Penyaluran THR Lebaran yang Belum Tuntas
- 391 Jamaah Haji Kota Jogja Akan Berangkat Dalam 3 Kloter
- Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya
Advertisement
Advertisement