Koleksi Presiden Indonesia Dipamerkan, Ribuan Pengunjung Serbu Vredeburg Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan pengunjung memadati Vredeburg Fair bertajuk Bregas Gumregah di Museum Benteng Vredeburg, kawasan Titik Nol Kilometer Jogja, Kamis (28/7/2022) hingga Minggu (1/8/2022). Pameran ini menampilkan beragam koleksi menarik dari sejumlah museum di berbagai kota di Indonesia termasuk koleksi berkaitan dengan presiden.
Para pengunjung yang menyaksikan pameran beragam koleksi dari sejumlah museum berbagai daerah di Indonesia. Pameran menampilkan berbagai jenis tayangan surat kabar era perjuangan kemerdekaan. Di antaranya Majalah Pantja Raja, Warti Pradja Mangkoenegaran. Selain itu sejumlah koleksi Sangiran juga ditampilkan seperti tulang homo erectus topik berikut alat serpih dan alat tulangnya.
Advertisement
BACA JUGA: Kronologi Tentara Dalang Pembunuhan Istrinya Ditemukan Meninggal
Pameran ini menampilkan sebuah stan yang menyuguhkan sejumlah koleksi presiden Republik Indonesia dari masa ke masa. Sejumlah koleksi dari era kepemimpinan Soekarno hingga Joko Widodo ini ditampilkan oleh Museum Kepresidenan Balai Kirti Bogor di pameran tersebut. Koleksi lain yang tak kalah menarik adalah School tot Opleiding van Indische Artsen atau Stovia yang merupakan sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda.
“Konsep Vredeburg Fair tahun 2022 mengedepankan peranan aktif komunitas dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan dan usaha memperteguh persatuan dalam kebinekaan sehingga diikuti dari sejumlah museum di Indonesia,” kata Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja, Kamis (28/7/2022).
Ia menambahkan tema Bregas Gumregah dilatarbelakangi oleh semangat bangkit dan berkarya setelah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kevakuman dalam penyelenggaraan pameran. Kegiatan tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan edukasi berbagai segmen kelompok pengunjung mulai dari pelajar SD, SLTP, SMA, mahasiswa serta masyarakat umum. Adapun jam buka pameran setiap hari pada pukul 07.30-16.30 di Museum Benteng Vredeburg Jogja.
“Hari pertama ini antusias pengunjung sangat tinggi, selain dari wisatawan perseorangan ada beberapa rombongan sekolah juga yang datang untuk menyaksikan pameran. Ini menjadi alternatif destinasi wisata edukasi di pusat Kota Jogja,” ujarnya.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Yudi Wahyudin menyatakan museum diharapkan selain menjadi alternatif destinasi wisata sekaligus bisa mengedukasi masyarakat. Sebab, di setiap koleksi yang disajikan selalu mengandung makna dan sejarah yang menarik untuk digali.
BACA JUGA: Viral Penumpang Disabilitas Dilarang Naik KRL Solo-Jogja, Ini Tanggapan KCI
“Kami sepakat bahwa perlu keterlibatan komunitas dalam pengembangan museum,” katanya.
Salah satu pengunjung Ika, 30, menilai pameran koleksi dari berbagai museum yang ditampilkan menjadi daya tarik tersendiri baginya. Selain itu dapat menambah wawasan tentang sejarah. “Saya datang hanya untuk jalan-jalan sekitar Malioboro tetapi kelihatannya ramai jadi saya masuk, ternyata ada pameran,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
- Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada
- Pilkada Kulonprogo, 8 TPS Rentan Intimidasi, 61 Terkendala Internet
Advertisement
Advertisement