Advertisement
Pelajar Antusias Ikuti Workshop Wayang Suket di Pameran Satu Dasawarsa UUK Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pelajar Kota Jogja antusias mengikuti workshop wayang suket yang diselenggarakan pada Kamis (25/8/2022) di eks Hotel Mutiara 1 dalam rangkaian pameran satu dasawarsa pengesahan Undang-Undang Keistimewaan (UUK) DIY.
Workshop wayang suket merupakan satu dari sekian banyak acara yang memeriahkan pameran satu dasawarsa UUK DIY. Workhsop ini diselenggarakan setiap Kamis sampai dengan 10 September mendatang mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Advertisement
BACA JUGA: Penataan Kawasan Pantai Selatan Tunggu Desain dari UGM
Workshop digelar dengan santai dan perlahan sampai para peserta bisa memahami teknik dasar pembuatan wayang suket. Pada kesempatan itu, dua pelajar SMP asal Jogja yakni Jessica dan Edipa ikut berpartisipasi. Jessica yang merupakan murid kelas 8 SMPN 6 Jogja mengaku penasaran dengan aktivitas pembuatan wayang suket. Ia kemudian mengajak rekan satu kelasnya untuk mencoba mengikuti workhsop itu.
"Kemarin dapat infonya dari media sosial, penasaran ini buat wayangnya gimana kalau dari rumput, makanya saya ajak teman untuk ikut workshop," ujarnya.
Warga Jalan Kabupaten ini mengaku sebelumnya memang pernah mendengar tentang wayang suket, tetapi belum pernah mencoba membuatnya secara langsung. "Seru dan menarik karena bisa buat macam-macam tokoh wayang dengan imajinasi sendiri," katanya.
Workshop wayang suket ini mendatangkan mentor dari Komunitas Komporseni. Komunitas ini fokus pada pembuatan karya seni dengan tangan serta workshop kreatif lainnya. Anto Sukanto, salah seorang fasilitator, mengatakan peserta diajari teknik dasar membuat wayang suket. Bahan yang digunakan adalah mendong untuk memudahkan peserta membentuk dan merangkainya menjadi tokoh wayang.
"Sebenarnya banyak yang bisa dijadikan bahan material, tetapi ke depan kalau peserta mau mengembangkan bisa dengan bahan lain. Yang penting teknik dasarnya sudah mengerti," ujarnya.
BACA JUGA: Rp3,40 Triliun, Ganti Rugi Tol Jogja Solo yang Terbesar di Proyek Strategis Nasional
Peserta dilatih tahapan demi tahapan dalam pembuatan wayang suket, dimulai dari teknik penguncian untuk membentuk hidung, kepala atau wajah, bahu sampai ke badan wayang.
"Kami berharap bisa ikut serta melestarikan permainan tradisional anak, karena ini di desa sangat digandrungi oleh anak-anak di waktu senggang atau luang, juga bermanfaat untuk pengembangan imajinasi," ungkap Anto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Ditembak, Kepala Keamanan Dewan Kepresidenan Libya Abdul Ghani Tewas di Tripoli
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Sleman Blacklist Kontraktor Proyek Pembangunan Gedung SMPN 2 Mlati
- Ini Ketentuan SPMB DIY 2025 Jalur Domisili Pengganti Zonasi, KK Famili Lain Tak Bisa Daftar Sekolah Terdekat
- Kasus Perusahaan Tahan Ijazah Karyawan Terjadi di Bantul, Dinas Upayakan Mediasi
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
Advertisement