Advertisement
REMBAG KAISTIMEWAN: Jembatan Kedungwanglu, Simbol Harapan Baru Masyarakat Banyusoco

Advertisement
GUNUNGKIDUL—Kedungwanglu, sebuah wilayah kecil yang terletak di Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Gunungkidul, menyimpan cerita panjang perjuangan masyarakatnya yang akhirnya berbuah manis.
Setelah sekian lama terisolasi, terutama ketika musim hujan datang, kini desa ini merasakan perubahan besar setelah pembangunan jembatan baru yang selesai pada 30 Desember 2024.
Advertisement
Jembatan yang kokoh ini kini menjadi penghubung utama antara harapan dan kehidupan warga Kedungwanglu yang selama bertahun-tahun harus berjuang melawan keterbatasan akibat banjir yang sering mengisolasi desa mereka.
Hal itu dibahas dalam acara Rembag Kaistimewan bertajuk Sungai, Jembatan, Kehidupan: Kedungwanglu, Banyusoco oleh Paniradya Kaistimewan, Kamis (16/1/2025).
Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan kehidupan di Kedungwanglu seringkali terganggu banjir yang menggenangi sungai dan menghalangi akses ke berbagai kebutuhan dasar, seperti bersekolah, bekerja, atau menjual hasil panen.
“Ada cerita seorang guru yang harus menggendong hingga 10 anak untuk menyeberangi sungai saat banjir. Kini, kisah penuh perjuangan itu menjadi sejarah,” ungkapnya dalam Rembag Kaistimewan, kemarin.
Pembangunan jembatan yang baru ini tidak hanya menyelesaikan masalah transportasi tetapi juga menjadi simbol kebangkitan dan harapan baru bagi warga Kedungwanglu. Dengan dukungan dana keistimewaan sebesar Rp7 miliar, jembatan ini berdiri sebagai bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu membawa perubahan signifikan.
BACA JUGA: Evaluasi Makan Bergizi Gratis di Kulonprogo, Pihak Sekolah Dipanggil Dinas
Proses pembangunan jembatan ini diawali dengan pengajuan proposal dari Kelurahan Banyusoco kepada Gubernur DIY. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Alam (DPUPESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, menjelaskan pembangunan jembatan baru ini dilatarbelakangi seringnya banjir yang mengisolasi desa dan merusak jembatan lama.
Pembangunan jembatan dimulai pada 17 September 2024 dan selesai tepat waktu pada 30 Desember 2024. Selama proses pembangunan, dukungan masyarakat sangat terasa, terutama ketika mereka rela menghibahkan lahan seluas 500 meter persegi untuk keperluan pembangunan jembatan tersebut.
Lurah Banyusoco, Daman Huri, mengungkapkan pembangunan jembatan ini merupakan mimpi lama yang akhirnya terwujud setelah bertahun-tahun berjuang melawan masalah transportasi dan banjir.
“Dulu desa kami sering terisolasi saat banjir. Anak-anak tidak bisa sekolah, hasil panen tidak bisa dijual, bahkan ada warga yang harus bermalam di desa lain karena tak bisa menyeberangi sungai,” ujarnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Terungkap CCTV Temuan Mayat Wanita Wonogiri di Sungai Code, Ada Aktivitas Mencurigakan
- Mengaku Anggota Polisi, Seorang Pemuda Timbulharjo Sewon Merampas Ponsel di Jalan Bantul
- Granat Aktif Ditemukan di Lemari Rumah Warga Tempel Sleman
- Parkir Liar di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Bikin Resah, Dishub Bantul Berjanji Menertibkan
- Produksi Ikan Tangkap di DIY Mulai Meningkat di April 2025
Advertisement