Advertisement
Bantul Jadi Pusat Ekonomi Kreatif, Lebih Unggul daripada China

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Menjadi produsen bermacam produk kerajinan, Bantul disebut sebagai pusat ekonomi kreatif oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia mendorong pengoptimalan ekspor produk ekonomi kreatif dari Bantul yang memiliki keunggulan kualitas.
Hal ini ia sampaikan di forum silaturahim dengan PPP DIY, di salah satu rumah makan di Kapanewon Banguntapan, Bantul, Selasa (30/8/2022) malam. “Bantul pusatnya ekonomi kreatif, seperti Desa Krebet yang menjadi unggulan produk-produk craft untuk ekspor,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: Minta Jangan Ada Kekerasan Fisik di Jogja, Sultan: Mbok Pun Penggalih
Menurutnya, produk Indonesia memiliki keunggulan kualitas dibandingkan dengan produk negara pesaing yakni China. Ia mengakui China memiliki keunggulan untuk otomatisasi produksi, dengan pembuatan produk berskala besar dan harga yang lebih murah.
Jika bersaing di ranah harga, jelas Indonesia akan langsung kalah. Namun menurutnya apa yang tidak dimiliki oleh China adalah kreativitas. “Begitu yang berkaitan dengan apa yang dibuat secara detail menggunakan tangan, mereka tidak bisa. Saya melihat resellers di Amerika dan Eropa menganggap Indonesia memiliki produk yang jauh lebih unggul daripada China,” ungkapnya.
Selain itu ia juga menyinggung potensi Bantul dan DIY dalam hal kebangkitan pariwisata pasca-pandemi Covid-19. Seiring terkendalinya pandemi dan terpilihnya Borobudur sebagai destinasi super prioritas, Jogja sudah kembali ke angka kunjungan wisatawanmendekati sebelum pandemi.
“Kunjungan wisatawan ke Jogja terutama didominasi wisatawan Nusantara sudah kembali ke baseline 2019 dengan tingkat pengeluaran Rp1 juta per wisatawan. Ini potensi yang luar biasa. Berbeda dengan Bali yang mengandalkan wisatawan mancanegara,” kata dia.
BACA JUGA: Putus Dominasi Laki-Laki, Ibu Rumah Tangga Ini Resmi Pimpin Dusun di Bantul
Selain itu, aksesibilitas pariwisata Jogja juga lebih mudah. Harga tiket yang mahal tidak mempengaruhi kunjungan karena bisa juga dijangkau dengan jalur darat. Borobudur didukung jalan tol yang kelak akan dibangun dan Yogyakarta International Airport (YIA). Kemudahan akses diprediksi akan mampu menarik 20 juta wisatawan per tahun.
“Kami juga membangun desa wisata di Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ubah Penandaan Hingga Overclaim, BPOM Cabut Izin Edar Suplemen Kesehatan Merek WT
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA atau Sebaliknya, Selasa 11 Maret 2025
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Selasa 11 Maret 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja, Selasa 11 Maret 2025, Waspadai Hujan Sedang Hingga Petir Hari Ini
- Jadwal DAMRI Jogja ke Bandara YIA, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement