Advertisement

Harian Jogja

Dapat Pujian, Produktivitas Bawang Merah di Bantul Melebihi Rata-Rata Nasional

Ujang Hasanudin
Rabu, 31 Agustus 2022 - 21:17 WIB
Budi Cahyana
Dapat Pujian, Produktivitas Bawang Merah di Bantul Melebihi Rata-Rata Nasional Bupati Bantul Abdul Halim Muslih (depan kanan) bersama Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian RI, Tommy Nugraha (kedua dari kanan), saat panen raya bawang merah di Dusun Sangkeh, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul, Rabu (31/8/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Kementerian Pertanian (Kementan) RI mengapresiasi produktivitas bawang merah di Bantul yang bisa menghasilkan panen 15 ton per hektare, jauh melebihi rata-rata nasional sebesar 10 ton per hektare.

“Saya terus terang bersyukur Bantul menjadi salah satu lokasi terbaik produktivitas [bawang merah] di Tanah Air,” kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian RI, Tommy Nugraha, saat menghadiri Panen Raya Bawang Merah, di Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Rabu (31/8/2022).

Advertisement

BACA JUGA:  TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023

BACA JUGA: Wisatawan Asing Mulai Jenuh di Bali, DIY Berpeluang Buka Rute Penerbangan YIA-Australia

Panen bawang merah di Srigading ini cukup menggembirakan karena bisa menghasilkan 15 ton dalam satu hektare. Selain itu harganya juga cukup lumayan, yakni mencapai Rp17.000 per kilogram.

Namun demikian, petani masih mengeluhkan tingginya bibit bawang merah yang mencapai Rp120.000 per kilogram yang dibeli dari luar daerah. Tommy mengatakan sebenarnya ada solusi pengadaan bibit sehingga petani tidak membelinya dari luar daerah, yakni dengan menyisihkan 20-30 persen hasil panen untuk tidak dijual, namun digunakan untuk bibit di musim tanam berikutnya.

“Ketika banyak yang membutuhkan, harga bibit akan meningkat, ketika kita sudah menyimpannya, kita tidak khawatir karena ada simpanan untuk dipakai sendiri,” katanya.

Namun, untuk menyimpan bibit dibutuhkan gudang yang bagus sehingga bawang merah yang akan dijadikan bibit tidak membusuk dan siap ditanam.

Tommy berujar bawang merah menjadi salah satu komoditas yang menjadi penyebab meningkatnya inflasi di samping komoditas lainnya. Karena itu ia meminta petani harus terbuka dan melakukan inovasi dan penanaman dengan cara yang modern sehingga bisa menekan biaya namun produktivitasnya tetap tinggi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo mengatakan luasan lahan bawang merah di Bantul pada musim tanam kedua ini tahun ini mencapai lebih dari 1.000 hektare dan 700 hektare sudah dipanen oleh petani.

“Produktivitasnya cukup baik yakni 15 ton per hektare atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata produktivitas bawang merah nasional yang hanya 10 ton per hektare,” kata Joko.

Joko mengatakan bawang merah pada musim tanam kedua ini lebih baik hasilnya karena didukung dengan cuaca yang cukup bagus sehingga produktivitas tinggi dan minim serangan hama. Menurutnya, musim kemarau memang cukup baik untuk tanaman bawang merah sehingga sebagian besar petani memanfaatkannya untuk menanam bawang merah.

Harga jual juga cukup lumayan karena mencapai Rp17.000 per kilogram di tingkat petani. Selain itu biaya pengeluaran juga bisa ditekan karena petani tidak perlu lagi membuat bedeng lahan tanaman bawang karena sudah dibuat pada masa tanam pertama, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Minta Jangan Ada Kekerasan Fisik di Jogja, Sultan: Mbok Pun Penggalih

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan Kementerian Pertanian telah menetapkan Bantul sebagai salah satu lumbung bawang merah nasional. Ada tiga kecamatan yang ditetapkan sebagai lumbung bawang merah di Bantul, yakni Sanden, Kretek, dan Imogiri.

“Tidak tertutup kemungkinan kapanewon [kecamatan] lain, sebagian lahannya juga kami dorong untuk produksi bawang merah dan cabai merah,” katanya.

Ia menyebut berdasarkan data dari DKPP pasokan bawang merah di DIY tertinggi dari Bantul yang mencapai 60% dari kebutuhan bawang merah.

BACA JUGA:  Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pariwisata Bantul Harus Terus Berbenah

Pariwisata Bantul Harus Terus Berbenah

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Baca Koran harianjogja.com

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prakiraan Cuaca DIY, Kamis 30 Maret 2023: Siang Ini, Sleman dan Kota Jogja Hujan Petir

News
| Kamis, 30 Maret 2023, 07:07 WIB

Advertisement

alt

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak

Wisata
| Selasa, 28 Maret 2023, 05:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement