Advertisement
Ojol Jogja Minta Tarif Baru Segera Diberlakukan, Ketua Pagodjo: Apalagi BBM Mau Naik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Paguyuban Gojek Driver Jogja (Pagodjo) meminta tarif baru ojek online (ojol) yang sudah disahkan segera diberlakukan. Keputusan Menteri (KM) Perhubungan No. KM 564/2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat menyebut ada kenaikan tarif ojol.
Namun pemberlakukan KM Perhubungan tersebut masih ditunda. Dalam surat KM Perhubungan tersebut, DIY masuk pada zona I. Biaya jasa batas bawah Rp1.850/km dan batas atas Rp2.300/km. Lalu, rentang biaya jasa minimal Rp9.250–Rp11.500.
Advertisement
BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Sleman Tewaskan 3 Orang, Begini Pengakuan Anak Korban
Penundaan pemberlakuan tarif baru tersebut disayangkan Ketua Pagodjo Agus Sugito. “Sudah disahkan tapi kok belum diimplementasikan, apalagi ini ada rencana kenaikan BBM bersubsidi yang sangat berdampak langsung pada kami,” jelasnya, Jumat (2/8/2022).
Agus meminta tarif baru ojol tersebut segera diberlakukan. “Kalau perhitungan saya para ojol ini akan menambah biaya oprasional sekitar Rp10.000 tiap hari jika tarif baru tidak segera diberlakukan,” katanya.
Kondisi ojol, jelas Agus, semakin rentan dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi. “Kami yang selalu jadi korban pertama, padahal resiko pekerjaan kami sangat besar,” ujarnya.
Penundaan tarif baru ojol tersebut diatur dalam KM Perhubungan No.580/2022. Surat KM Perhubungan menyebut penundaan diberlakukan selama 25 hari untuk memberikan waktu pada aplikator untuk menyesuaikan tarif baru.
Sayangnya tak ada sanksi yang jelas jika aplikator tak mematuhi surat KM Perhubungan No.580/2022 tersebut. “Harusnya diatur juga sanksinya jika aplikator melebihi waktu tunda, jadi kami tidak dirugikan jika nanti aplikator menunda tarif baru lagi,” tegasnya.
BACA JUGA: Hingga Agustus, 115 Nyawa Melayang akibat Lakalantas di Bantul, Ini Titik Rawannya
Penasihat Pagodjo Hendri Yanto khawatir pemberlakuan tarif baru dapat menurunkan jumlah penumpang ojol. “Kalau tarif lebih besar masyarakat jadi berpikir lagi mau pakai ojol kan,” katanya, Kamis (1/8/2022).
Namun, ada dilema apabila jika tarif ojol. Para ojol makin rentan secara ekonomi. “Karena ada rencana kenaikan BBM bersubsidi juga, kalau saya harap bagaimana caranya pemerintah memperhatikan dan memberikan solusi masalah ini,” pinta Hendri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Bolehkah Vaksin Booster Sekaligus Imunisasi Campak? Begini Kata Dokter Anak
Advertisement

Menengok Lava Bantal, Destinasi yang Dahulu Hanya Jadi Objek Penelitian Mahasiswa
Advertisement
Berita Populer
- 2023 Ada 1.111 Tempat Ibadah di DIY yang Terima Bansos
- Kisah Lengkap Bocah 9 Tahun di Jogja Dikabarkan Lolos dari Penculikan Anak
- Pembangunan Sleman Fokus Pada Isu Kemiskinan dan Kesejahteraan
- Asyik! Jaringan Gas Mulai Dipasang di Sleman, Ini Titik Lokasinya
- Dua Tersangka Atap Sekolah Ambruk di Gunungkidul Mulai Disidang
Advertisement
Advertisement