Kembangkan TPA Piyungan, Lahan Seluas 5,8 Hektare Mulai Dibebaskan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mulai mempersiapkan lahan untuk pengembangan TPA Piyungan dengan menetapkan lokasi dan pembebasan lahan seluas 5,8 hektare.
Lokasi baru yang masih berada di kawasan TPA Piyungan ini akan digunakan pengelolaan sampah dengan teknologi tinggi.
Advertisement
BACA JUGA: Bansos BBM untuk Warga DIY Segera Cair
Izin Penetapan Lokasi TPA Regional Piyungan telah diterbitkan Gubernur DIY melalui Keputusan Nomor 234/KEP/2022 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Pengembangan TPA Regional Piyungan Bantul.
Selanjutnya ditindaklanjuti dengan surat pengumuman Nomor 593/15215 yang ditandatangani Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Dalam surat itu disebutkan, pembangunan TPA Piyungan diperlukan karena kondisi TPA lama sudah melebihi umur layanan sehingga perlu dibangun baru yang ramah lingkungan.
Kepala Dinas PUP ESDM DIY, Anna Rina Herbranti menjelaskan jumlah kebutuhan lahan untuk pembangunan TPA Piyungan sebanyak 5,8 hektare. Pembebasan lahan ditarget rampung tahun ini. Adapun lokasinya ditetapkan masih berada di kawasan TPA Piyungan tepatnya di Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul.
BACA JUGA : Tender Proyek TPST Piyungan Senilai Rp25 Miliar Pernah Sempat Dibatalkan
"Proses pembebasan lahan, kemudian pembayaran ganti rugi ke warga dilakukan tahun ini. Dengan luas lahan sekitar 5,8 hektare . Lokasi masih berada di sekitar TPA Piyungan," kata Anna melalui sambungan telepon, Sabtu (3/9/2022) pagi.
Tahapan persiapan pembangunan TPA Piyungan ini dilakukan mulai dari tahap persiapan terdiri atas pembentukan tim, pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal, konsultasi publik dan penetapan lokasi. Dari total 5,8 hektare tersebut, lanjut Anna, terdiri atas antara 50 hingga 60 bidang lahan.
"Kemarin sudah sosialisasi, konsultasi publik dilakukan dengan pihak terkait seperti Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dan dari pihak BPN. Dari 5,8 hektare itu ada sekitar 50 sampai 60 bidang," katanya.
Anna mengatakan setelah sosialisasi kemudian dilakukan verifikasi dan inventarisasi lahan serta dilanjutkan dengan pengadaan dan penetapan appraisal [penilaian] hingga penyampaian nilai ganti rugi dan musyawarah bentuk kerugian.
"Selanjutnya akan dilakukan appraisal setelah itu koordinasi lagi dengan masyarakat dan dilakukan pembayaran. Sebagian besar [warga terdampak] setuju," katanya.
Lahan tersebut dipersiapkan untuk pembangunan TPA Piyungan yang saat ini masih dalam proses kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) yang dilakukan Pemerintah Pusat. Pengolahan sampah di lokasi baru ini akan menggunakan teknologi tinggi sehingga butuh pengadaan lahan.
"Setelah pembebasan lahan itu untuk pengembangan dengan skema KPBU. Nanti pengolahan sampahnya akan menggunakan teknologi tinggi. Kalau untuk membangun suatu pabrik kan harus harus dibebaskan lahannya," ucapnya.
Saat ini untuk zona A TPA Piyungan sudah penuh dengan ketinggian sekitar 140 meter, kemudian ditata dengan terasering. Sehingga pembuangan sampah mulai dialihkan ke zona B.
BACA JUGA: BCS Tarik Diri 4 Laga Ke Depan, Ini Tanggapan Manajemen PSS Sleman
Untuk pembuangan sampah saat ini sudah di zona B. Sehingga zona B TPA Piyungan menjadi tumpuan pembuangan sampah, meski pun tidak bisa bertahan lama. Petugas akan mengalihkan pembuangan sampah pada TPA transisi sembari menunggu proses kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) TPST Piyungan.
"Sembari menunggu KPBU ini berproses di pemerintah pusat kami menyiapkan lahannya sekaligus menampung sampah di lokasi transisi," kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement