Advertisement
Dari Ratusan Kalurahan di Gunungkidul, Hanya 4 yang Sudah Berstatus Mandiri Budaya
Advertisement
Harianjogja.com, Gunungkidul – Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Gunungkidul mencatat baru ada empat kalurahan mandiri budaya di Gunungkidul. Sementara 140 kalurahan lainnya masih berstatus kantong budaya, rintisan budaya, budaya dan rintisan mandiri budaya.
Kepala Disbud Gunungkidul Choirul Agus Mantara mengatakan dari 144 kalurahan di Gunungkidul, paling banyak berstatus kantong budaya, yakni mencapai 95 kalurahan.
Advertisement
Adapun yang berstatus rintisan budaya sebanyak 30 kalurahan, kalurahan budaya ada delapan kalurahan dan rintisan mandiri budaya tujuh kalurahan. “Untuk kalurahan mandiri budaya hingga sekarang ada di empat kalurahan,” kata Mantara, Rabu (7/9/2022).
BACA JUGA: Tak Hanya Dapat Bansos BBM, Warga Gunungkidul Juga Terima Bantuan Sembako Rp200.000
Dia menjelaskan, keempat kalurahan mandiri budaya meliputi Bejiharjo di Kapanewon Karangmojo; Putat di Kapanewon Patuk; Giring di Kapanewon Paliyan dan Jerukwudel di Kapanewon Girisubo.
“Kami terus berupaya mendorong status kalurahan ditingkatkan hingga akhirnya bisa menjadi kalurahan mandiri budaya,” katanya.
Meski demikian, Mantara tidak menampik, proses peningkatan status ini membutuhkan perjuangan dan komitmen dari Pemerintah Kalurahan. Adapun tugas dari dinas hanya sebatas memberikan pendampingan. “Kami berkomitmen untuk membantu dalam proses ini,” katanya.
Menurut dia, soal penetapan status, tugas Pemkab Gunungkidul hanya menangani untuk kalurahan kantong dan rintisan budaya. Adapun kalurahan budaya, rintisan mandiri budaya hingga mandiri budaya kewenangan berada di Pemda DIY. “Memang tugas kami terbatas, tetapi kami tetap akan memberikan pendampingan,” katanya.
Mantara tidak menampik dengan semakin tinggi predikat setiap kalurahan, maka akses dana keistimewaan yang diperoleh bisa lebih banyak. “Sudah dapat, tapi untuk besaran di setiap kalurahan berbeda-beda,” katanya.
Lurah Bendung Semin, Didik Rubiyanto mengatakan, kalurahannya masih berstatus rintisan budaya. Ia berkomitmen untuk meningkatkan menjadi kalurahan budaya di Bumi Handayani. “Memang butuh proses dan setiap tahapan akan kami lalui,” katanya.
Menurut dia, dengan predikat rintisan budaya, sudah banyak akses Dana Keistimewaan. Salah satunya pemberian Bantuan Keuangan Khusus untuk pembangunan lumbung pangan Mataraman senilai Rp750 juta. “Sekarang masih proses pembangunan. Harapannya dengan fasilitas ini bisa menjadi lokasi edukasi pertanian terpadu di masayarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Naik 10%, Volume Kendaraan Diprediksi sampai 9 Juta di Solo saat Lebaran 2024
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement