Bantul Juara Umum Peparda 2022, tapi Masih Ada Ganjalan Bonus
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bantul keluar sebagai juara umum dalam ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2022 yang digelar selama 1-9 September lalu di Sleman.
Perolehan ini merupakan ketiga kalinya sejak Bantul menjadi juara umum pada 2017 lalu. Sayangnya meski Bantul menjadi juara umum, bonus untuk para atlet yang sudah mengharumkan nama baik Bumi Projotamansari tersebut masih minim.
Advertisement
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Bantul Yulianto mengatakan Bantul meraih 79 medali yang terdiri dari 40 emas, 30 perak, dan sembilan perunggu, “Perolehan emas terbanyak dari cabang olahraga atletik sebanyak 22 medali emas,” kata Yulianto, saat dihubungi Sabtu, (10/9/2022).
Posisi kedua di bawah Bantul pada klasemen akhir Peparda adalah Sleman dengan dengan perolehan 31 emas, 48 perak, dan 28 perunggu. Kemudian posisi ketiga Kota Jogja dengan perolehan 27 emas, 22 perak, dan 15 perunggu.
Sementara, posisi keempat Kulonprogo dengan 14 emas, 11 perak, dan 23 perunggu dan di posisi terbawah atau kelima Gunungkidul dengan perolehan 13 emas, 11 perak, dan 11 perunggu. Yulianto mengatakan Bantul hattrick Peparda, yakni pada 2017, 2019, dan terakhir 2022 ini.
Dalam Peparda kali ini, Bantul mengirimkan 90 orang yang terdiri dari 62 atlet, 19 pelatih dan sembilan ofisial. Para atlet ini berlaga di 10 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulutangkis, bola voli duduk, catur, goalball, panahan, renang, dan tenis meja. Persiapan menuju Peparda ini sudah dilakukan sejak Juni lalu.
Masih ada ganjalan karena bonus yang diberikan minim, jauh dari nilai yang diperoleh atlet dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda).
Menurut Yulianto atlet yang mendapat medali emas dalam ajang Porda dapat bonus Rp15 juta, sementara dalam Peparda hanya Rp5 juta. Hal itu karena atlet Porda ada anggaran bonus tersendiri dari Pemkab Bantul melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora). Sementara Peparda tidak ada, hanya mengandalkan anggaran rutin dari NPC.
Tahun ini NPC Bantul mendapat anggaran rutin kegiatan Rp750 juta. Dana tersebut sebagian besar sudah terserap untuk pelatihan jelang Peparda hingga tali asih untuk para atlet. Sementar atlet Porda mendapat anggaran bonus tersendiri selain dari anggaran rutin melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul.
Pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk memberikan bonus besar kepada para atlet karena keterbatasan anggaran, “Harapannya kepada Pemkab Bantul ada kesetaraan dalam pemberian bonus bagi atlet Porda maupun Peparda, karena sama-sama mengharumkan nama baik Bantul,” kata Yulianto.
“Kami berusaha mendidik atlet [difabel] kalau tak ada apresiasi takutnya pada keluar,” tandas Yulianto.
Sementara itu belum ada pernyataan resmi soal tidak adanya alokasi khusus bonus dari Pemkab Bantul.
Harianjogja.com berusaha menghubungi Kepala Bidang Olahraga Disdikpora Bantul, Andus Sarwana, namun beliau tidak berkenan memberikan statemen soal bonus atlet Porda dan Peparda, “Langsung ke Kepala Dinas [Disdikpora] saja biar satu pintu. Saat ini [bonus] baru mau diperhitungkan,” ucap Andalus.
Sementara Kepala Disdikpora, Isdarmoko belum merespon telepon maupun pesan aplikasi percakapan Whatsapp yang dikirim Harianjogja.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement