Advertisement

Pencinta Keris Ingatkan Menteri Nadiem untuk Tetapkan Hari Keris Nasional

Ujang Hasanudin
Rabu, 14 September 2022 - 18:47 WIB
Budi Cahyana
Pencinta Keris Ingatkan Menteri Nadiem untuk Tetapkan Hari Keris Nasional Ilustrasi keris - JIBI/Solopos/M. Ferri Setiawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Senapati Nusantara atau organisasi induk paguyuban keris se-Indonesia akan menggelar Musyawarah Agung Senapati Indonesia pada 17 September mendatang di Hotel Ros In, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Terdapat empat agenda utama dalam Musyawarah Agung Senapati tersebut, salah satunya pengusulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.

Advertisement

Ketua Sterring Committee (SC) Musyawarah Agung Senapati, Nurjianto, mengatakan UNESCO telah menepatkan keris sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) pada 25 November 2005 lalu. Sudah 18 tahun keris diakui dunia sebagai warisan budaya.

“Namun usulan 25 November sebagai Hari Keris Nasional oleh Senapati Nusantara sejak September 2019 lalu saat Kemendikbud dipegang oleh Muhadjir Effendi macet di era Menteri Nadiem Makariem,” katanya, dalam jumpa pers di sekretariat Senapati Nusantara, Dusun Tamanan, Kalurahan Banguntapan, Bantul, Rabu (14/9/2022).

Nurjianto mengatakan kajian penertapan Hari Keris Nasional sudah beres semua. Bahkan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pun, kata dia, sudah bertemu dengan pengurus Senapati Nusantara.

“Dengar-dengar memang macet di Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi [Menristek-Dikti] Nadiem Makariem. Kami harapkan Musyawarah Agung kali ini bisa mendesak Mas Nadiem Makariem untuk segera tanda tangan dan menyerahkan usulan kepada Presiden Jokowi yang juga pencinta keris sejati. Urusan keris ada di Kemendikbud, jadi harus lewat Mas Nadiem,” ujarnya.

Menurutnya, penetapan Hari Keris Nasional penting sekali agar masyarakat luas kembali mengingat keberadaan keris sebagai warisan luar biasa dari nenek moyang. Dengan penetapan Hari Keris Nasional, kata dia,  masyarakat bisa kembali mengenal dan menyayangi keris sehingga mau terlibat dalam pelestariannya.

“Saat hari batik, masyarakat berbondong-bondong pakai batik. Kalau hari keris, minimal masyarakat memotret keris koleksi mereka ramai-ramai ke media sosial, selamat Hari Keris, ramai lagi jadinya, jadi sayang keris semua,” ucap Nurjianto.

Selain mengusulkan Hari Keris Nasional, agenda lainnya dalam Musyawarah Agung Senapati adalah pemilihan Sekretaris Jendral (Sekjen) dan Dewan Penasehat Senapati Nusantara periode 2022-2026 atau periode empat tahun ke depan. Musyawarah juga akan membahas pameran keris-keris tua dan langka dan mengadakan bursa keris Indonesia.

BACA JUGA: Pemkot Jamin Keamanan Data Identitas Kependudukan Digital Warga Jogja

Ketua Organizing Committee (OC) Musyawarah Agung, Fendi Prayitna, menambahkan Musyawarah Agung diperkirakan dihadiri 180 orang  dan 15 di antara mereka adalah bupati dan wali kota yang merupakan perwakilan dari 73 paguyuban dari 73 kabupaten di Indonesia. Namun, diperkirakan ribuan orang akan meramaikan gelaran ini karena di sela Musyawarah Agung akan ada pameran keris-keris pusaka yang langka sekali dan juga bursa keris.

“Jadi 17 September puncak acara Musyawarah Agung, sementara 16-18 September juga akan ada pameran dan bursa keris. Kami perkirakan 1.000 orang pencinta keris tumpek blek meramaikan Jogja,” kata Fendi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement