Advertisement

TBY Tampilkan Tarian Greget Nyawiji di Temu Karya Taman Budaya 2022

Sunartono
Jum'at, 16 September 2022 - 06:17 WIB
Sirojul Khafid
TBY Tampilkan Tarian Greget Nyawiji di Temu Karya Taman Budaya 2022 Seniman tari melakukan pementasan gladi bersih sebelum diberangkatkan mewakili DIY untuk tampil di Temu Karya Taman Budaya 2022, Jogja, Kamis (15/9/2022). - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Taman Budaya Yogyakarta mengirimkan kelompok pelaku seni dalam Temu Karya Taman Budaya di Kalimantan Timur pada 18-23 September 2022 mendatang. Adapun perwakilan seniman DIY akan menampilkan tari bertajuk Greget Nyawiji yang menggambarkan seluruh tarian khas dari kabupaten dan kota di DIY.

Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati, menjelaskan dalam kegiatan tersebut ada pawai perwakilan Taman Budaya seluruh Indonesia dengan menggunakan pakaian khas daerah masing-masing. Kemudian ada pertemuan rutin yang diikuti seluruh kepala Taman Budaya seluruh Indonesia. Pada event tersebut, TBY mengirimkan perwakilan untuk mengikuti pentas seni. 

Advertisement

"Kebetulan untuk TBY mengirimkan perwakilan untuk pentas seni tarian khas DIY dengan nama Greget Nyawiji," katanya di sela-sela Gladi Bersih Pementasan di Ruang Seminar, TBY, Jogja, Kamis (15/9/2022) sore. 

Ia menilai event tersebut menjadi motivasi dan tolok ukur tersendiri bagi pengembangan dan pembinaan yang sudah dilakukan Taman Budaya seluruh Indonesia. Karena mereka menampilkan karya seni yang mewakili ciri khas masing-masing daerah. Sehingga menjadi pembelajaran tersendiri bagi setiap daerah untuk mengembangkan seni budaya. 

BACA JUGA: Inflasi DIY Lampaui Nasional, Pemda Gelar Operasi Pasar Pekan Depan

DIY termasuk menjadi barometer Taman Budaya seluruh Indonesia. Sehingga perwakilan yang dikirim memang dipilih pelaku seni terbaik dan memiliki pengalaman yang cukup. Purwiati menegaskan para seniman yang dikirim telah melalui banyak proses, dengan harapan mereka dapat memberikan penampilan terbaik di hadapan publik Kalimantan Timur.

Adapun karya tari yang ditampilkan bertajuk Greged Nyawiji. Tarian ini menggambarkan persatuan dan kesatuan rakyat Jogja yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Selain itu, karya ini juga menggambarkan bersatunya Jogja sebagai Daerah Istimewa menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dibawah kepemimpinan Sri Sultan HB IX. 

"Pelaku seni yang mewakili DIY kami kirimkan di Temu Karya Taman Budaya ini merupakan seniman tari terbaik yang sudah memiliki pengalaman pentas di berbagai level," ucapnya. 

Uniknya dari tarian tersebut mengemas semua tarian khas kabupaten dan kota di DIY menjadi satu tarian. Di antaranya Bantul diwakili dengan tari Monro, Sleman Tari Badui, Kulonprogo Tari Angguk, Gunungkidul Tari Jathilan dan Kota Jogja menampilkan tarian Songsong dan Gagrak Ngayogyakarta. "Kami berharap perwakilan ini dapat menampilkan yang terbaik. Karena perwakilan dari Jogja pasti banyak yang menunggu," katanya. 

Sutradara Tari, Bramantyo Fendi Prastowo, menambahkan timnya telah berlatih secara maksimal selama 1,5 bulan terakhir untuk mempersiapkan diri. Timnya akan mengupayakan memberikan penampilan terbaik dalam event tersebut. Ia menyadari perwakilan dari Jogja mungkin memiliki daya tarik tersendiri sehingga harus memberikan penampilan terbaik. Adapun total penari yang terlibat ada 11 orang di luar anggota tim lainnya yang bertugas di belakang panggung. 

BACA JUGA: Ribuan Orang ARB Berunjuk Rasa di Malioboro, Polresta Jogja Kerahkan 250 Personel

"Tarian ini akan menggabungkan tarian khas dari lima kabupaten. Kami melakukan riset kecil-kecilan lebih dahulu untuk memutuskan tarian apa yang menjadi khas setiap kabupaten dan kota. Personelnya dari kalangan mahasiswa ISI, UNY, dan sejumlah pelaku seni," katanya. 

Tarian itu memiliki durasi sekitar 15 menit. Ia berharap melalui penampilan tersebut bisa memperkenalkan tarian khas yang berasal dari DIY. Tarian itu mulai dari Jathilan, Monro, Badui, Angguk dan diakhiri dengan model tarian agak halus. "Kebetulan dalam cerita itu kami juga mengangkat terkait bersatunya Kraton Jogja ke NKRI, ada dialognya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement