Advertisement

Pandemi Akan Dicabut Jadi Harapan Berkembangnya Industri Fesyen

Sunartono
Rabu, 21 September 2022 - 10:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pandemi Akan Dicabut Jadi Harapan Berkembangnya Industri Fesyen Peragaan busana dalam launching Seni Kriya 2022 di JCM, Selasa (20/9/2022) sore. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Rencana pencabutan status pandemi oleh WHO disambut positif oleh para pelaku industri fesyen yang akan mengikuti perhelatan akbar Seni Kriya 2022 di Jogja.

Penyelenggara Seni Kriya 2022 Dwiki Arief Rahman menilai akan dicabutnya status pandemi merupakan harapan semua pelaku industri fesyen. Karena selama pandemi ada keterbatasan akses terutama untuk memasarkan produk secara on the spot baik di dalam maupun luar negeri. Seringkali buyer untuk melihat karya yang berkualitas tidak cukup hanya dengan melihat gambarnya saja. Melainkan harus bertemu hingga tuntutan ada fashion runway agar bisa melihat ukuran dan menyentuh bahan secara langsung.

Advertisement

"Akan dicabutnya status pandemi ini menjadi harapan sebenarnya bagi para desainer, pelaku industri fesyen. Ini menjadi angin segar bagi industri fesyen untuk berkembang setelah dihantam pandemi," katanya kepada wartawan di sela-sela peluncuran Seni Kriya 2022 di JCM, Selasa (20/9/2022) sore.

Pada event 2022 saat ini sudah lebih longgar dibandingkan 2021 silam, sehingga ditargetkan transaksi di atas Rp800 juta. Tetapi ia meyakini transaksi di luar event akan makin banyak karena setelah event seringkali ada kerja sama antara buyer dengan seller. Adapun UKM yang terlibat sebanyak 50 dan 80 desainer baik dari lokal DIY maupun beberapa kota di Indonesia. "Saat ini baru launching, untuk pelaksanaan pada 17-20 November 2022 mendatang," ucap pria yang juga Direktur Event Aira ini.

Baca juga: Airlangga Dukung Industri Olahraga Bisa Mendunia

Anggota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DIY Yosefin Mariani berharap dengan akan dicabut status pandemi, event akan semakin banyak. Sehingga peluang pengembangan bisnis fesyen semakin lebar. Tidak sekadar menargetkan penjualan, melalui event menjadi ukuran bagi desainer bahwa ide rancangan busana diterima masyarakat atau tidak.

"Kalau dari sisi transaksi, saat ini memang ada peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu yang masih pandemi. Tetapi harapan kami dengan dicabutnya pandemi, event makin banyak dan ide rancangan kami bisa diterima masyarakat," katanya.

Sekretaris Dinas Perdagangan DIY Ida Suryanti Lestari mengatakan Seni Kriya 2022 ini diharapkan menampilkan karya baru dan produk unggulan dari para desainer dan pelaku usaha fesyen di DIY. Pada event tersebut tidak hanya sekadar promosi namun juga ada business matching yang mempertemukan antara buyer dan seller fesyen. Sehingga ada transaksi dari para buyer yang didatangkan oleh penyelenggara.

"Sehingga kami berharap melalui Seni Kriya 2022 menampilkan karya desainer ini bisa menjadi pengungkit ekonomi di bidang fesyen," katanya saat menghadiri launching Seni Kriya 2022.

Ia menambahkan dengan akan dicabutnya status pandemi oleh WHO tentu menjadi harapan baru bagi industri fesyen. Karena pemasaran produk semakin luas melalui berbagai event dengan tanpa pembatasan. Sehingga karya fesyen dari lokal di DIY bisa lebih mendunia melalui berbagai event internasional.

"Karena dengan adanya kelonggaran maka akses ke negara lain lebih mudah. Sehingga karya produk lokal bisa berkembang dan event semakin banyak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement