Advertisement
13 Guguran Lava Merapi Terjadi Dalam Sepekan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Masih berstatus Siaga, Gunung Merapi terpantau mengeluarkan sejumlah guguran lava dan aktivitas kegempaan dalam sepekan terakhir. Dua kubah lava teramati tidak mengalami perubahan signifikan.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agust Budi Santoso, menjelaskan selama sepekan terakhir, Gunung Merapi meluncurkan sebanyak 13 guguran lava. “Ke arah barat daya, domonan ke sungai Bebeng dengan jarak luncur 1.900 meter,” ujarnya, Sabtu (24/9/2022).
Advertisement
Adapun perkembangan dua kubah lava Gunung Merapi saat ini pada kubah barat daya tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah. Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
“Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.624.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik,” kata dia.
Baca juga: BMKG: DIY Diperkirakan Hujan Lebat, Waspada Angin Kencang & Gelombang Tinggi!
Pada aktivitas kegempaan, intensitas kegempaan Gunung Merapi minggu ini masih cukup tinggi. Tercatat terjadi 294 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 57 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 282 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Low Frekuensi (LF).
“Lalu 504 kali gempa Guguran [RF], 62 kali gempa Hembusan [DG], dan 9 kali gempa Tektonik [TT]. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak sebesar 0,8 cm per hari,” ungkapnya.
Pada minggu ini juga terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 14 mm/jam selama 50 menit di Pos Kaliurang pada Rabu (21/9/2022). Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Dari data pengamatan tersebut, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement