Advertisement
Abdul Mu’ti: Muhammadiyah sebagai Problem Solver
Advertisement
JOGJA-Dalam rangka menyongsong Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) menggelar tabligh akbar pada hari keempat, Minggu (9/10/2022). Bertempat di Masjid Islamic Center Kampus utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Kegiatan tersebut diisi langsung oleh Abdul Mu’ti selaku sekretaris umum PP Muhammadiyah. Kegiatan ini juga di hadiri oleh PWM Yogyakarta, PDM kota Jogja, serta warga dan simpatisan Muhamadiyah se-Yogyakarta.
Advertisement
Abdul Mu’ti mengatakan sejak berdirinya Muhammadiyah tahun 1912 di Jogja menjadi sebuah gerakan tidak hanya membawa spirit kemajuan bagi masyarakat Islam di Indonesia tapi bagi perkembangan Islam dunia. “Kalau pada tahun 1912 Muhammadiyah itu ada di kampung Kauman di Yogyakarta, setelah satu abad Muhammadiyah sudah ditemui hamper diseluruh pelosok-pelosok di Indonesia bahkan Muhammadiyah sudah merambah sampai ke 28 negara,” tuturnya.
Dia mengatakan hal ini merupakan pencapaian yang harus membuat kita percaya diri bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang besar karena amal-amal dan kehadirannya memberi manfaat bagi umat manusia. “InsyaAllah, organisasi Muhammadiyah akan terus berkembang dan semakin besar lewat amal usahanya,” ungkapnya.
Baca juga: Kalurahan Didorong Ajukan Program Arsitektur Gaya Yogyakarta
Selanjutnya ia mengatakan setelah dua tahun terhalang pandemi spirit dan ghirah Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar terus melakukan kegiatan suka cita. Dalam dua tahun itu, Muhammadiyah terus aktif melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya masyarakat Tanah Air tetapi masyarakat dunia juga menyaksikan Gerakan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan.
“Muhammadiyah hadir sebagai Gerakan Islam yang tidak hanya Gerakan keagamaan yang kalau ada musibah hanya sebatas memanjatkan do’a-do’a, tetapi Muhammadiyah hadir sebagai Gerakan yang memberikan Gerakan yang nyata,” lanjutnya.
Menurutnya gerakan ini merupakan bentuk aktualisasi dan transformasi dari spirit al-ma’un dan ta’awun yang menjadi karakter dan kepribadian dari warga simpatisanMuhammadiyah dan ‘Aisyiyah. “Musibah itu justru menjadi bagian dari bagaimana Muhammadiyah menunjukan jati dirinya sejak awal berdiri hingga saat sekarang ini sebagai problem solver bukan sebagai problem maker. Muhammadiyah hadir sebagai institusi yang menyekasaikan masalah ditengah banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan,” lanjutnya.
Terakhir ia mengatakan karena hal itu Muhammadiyah mendapatkan national and international recordnation, pengakuan bagaimana Muhammadiyah tetap hadir sebagai gerakan yang senantiasa memberi dan membantu sesama.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPC Gerindra: Usung Budi Waljiman, Jajaki Tokoh Lain hingga Jalin Komunikasi dengan Partai Koalisi
- Jaring Masukan, Bapelkes DIY Gelar Forum Komunikasi Publik
- Taman Pintar Dikunjungi 3 Ribu Lebih Wisatawan Sehari Selama Libur Lebaran
- Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo, Lengkap dari Staisun Tugu hingga Palur, Jumat 19 April 2024
Advertisement
Advertisement