BPBD DIY Melarung Gunungan Peralatan Prokes di Malioboro, Ajak Warga Waspadai Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY melarung gunungan peralatan protokol kesehatan (prokes) di kawasan Teras Malioboro I untuk mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dengan penyebaran Covid-19, Selasa (11/10/2022). Meski kasus Covid-19 di wilayah setempat menurun dan aktivitas masyarakat perlahan-lahan menuju normal, namun kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 dinilai mesti tetap diantisipasi.
Larung gunungan Covid-19 dimulai dengan kampanye prokes dengan bersepeda yang diikuti oleh jajaran BPBD DIY dan komponen masyarakat lainnya. Kegiatan dimulai dari kantor BPBD DIY kemudian bergerak ke arah Tugu Jogja, Teras Malioboro dengan pembagian gunungan prokes lalu bergeser ke alun-alun utara dan berakhir di Panggung Krapyak. Adapun gunungan prokes yang dibagikan terdiri dari masker, cairan pencuci tangan dan sabun pencuci tangan.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, dengan melarung gunungan prokes kepada masyarakat pihaknya mengajak upaya serta dari warga untuk tetap memperhatikan prokes saat beraktivitas. Menurutnya, akhir-akhir ini seiring dengan mulai normalnya aktivitas warga disiplin terhadap prokes mulai mengendur di masyarakat. Hal ini bisa dilihat di kawasan Malioboro yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dan warga sekitar, penerapan prokes terutama masker kian berkurang.
"Itu perlu kita ingatkan dan jangan sampai kemudian dengan pulihnya aktivitas dan interaksi masyarakat kita kembali terkena lagi karena lalai menerapkan prokes khususnya penggunaan masker," kata Biwara.
Menurutnya, kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah DIY sudah menunjukkan tren yang menurun. Beberapa waktu terakhir kasus Covid-19 hanya mencapai angka 20 sampai 30 kasus aktif. Melarung gunungan prokes tersebut juga menjadi simbol harapan dan doa agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat tidak lagi terhalang beraktivitas di luar ruangan. Terlebih dengan wacana peralihan status dari pandemi ke endemi Covid-19, pemerintah daerah disebut Biwara harus mempersiapkan upaya menuju ke arah itu.
"Gunungan prokes ini sebagai simbol doa dan harapan serta permohonan kepada Tuhan agar tren Covid-19 ini terus melandai sehingga kita bisa kembali ke masa normal. Namun doa dan permohonan itu juga dilandasi dengan usaha yang disimbolkan dengan ada masker, cairan pembersih tangan dan hand soap yang juga upaya kita untuk mengajak masyarakat menerapkan prokes," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Unik! Masjid Jamii’ Jalaluddin Kemusu Boyolali 100% Bangunannya dari Kayu Jati
- Tret Tet Tet! Dari Wali Kota Surabaya dan Bonek untuk Dukung Persebaya Vs PSIS
- Nyamar Jadi Penumpang Ojek, Modus Baru KKB Papua Bunuhi Warga Tak Bersalah
- Hasil Madrid Spain Masters 2023 Hari Ini: Dua Ganda Campuran Indonesia Lolos!
Berita Pilihan
Advertisement

Mahfud MD Sebut Pertanyaan DPR Soal Pencucian Uang seperti Menginterogasi Copet
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Ibu Memanggil Pulang, Cara Lain Polda DIY Mengatasi Klitih
- Bahas Bencana Alam, Mahasiswa UAJY Prestasi Mentereng di Malaysia
- Cegah Kekerasan Jalanan, DPRD Bantul Pertimbangkan Aturan Jam Malam
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
Advertisement