Diajukan sejak Tahun Lalu, Dana Rehab Pasar Mangiran dan Barongan Belum Jelas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Pemkab Bantul melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul mengajukan proposal revitalisasi dua pasar di Bantul, yakni Pasar Mangiran dan Pasar Barongan ke Kementerian Perdagangan.
Pengajuan proposal itu lantaran kebutuhan revitaslisasi kedua pasar tersebut memerlukan anggaran hingga mencapai puluhan miliar rupiah.
Advertisement
Kepala DKUKMPP Bantul, Agus Sulistiyana mengatakan perbaikan Pasar Mangiran dan Pasar Barongan membutuhkan anggaran besar, karena kedua pasar tersebut perlu direhab total.
Dana rehab pasar tidak memungkinkan didanai dari APBD Bantul yang nilainya terbatas, sehingga perlu mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perdagangan.
BACA JUGA: Cabai Dihargai Rp2.000 Per Kilogram, Petani di Bantul Pilih Tidak Panen
Untuk itu, dinasnya sudah mengusulkan dana rehab total dua pasar tersebut sejak tahun lalu. “Sampai sekarang belum ada tanggapan dari Pemerintah Pusat. Harapan kami secepatnya, semoga tahun depan bisa,” kata Agus, saat dihubungi Selasa (11/10/2022).
Menurut Agus, pengguna kedua pasar itu cukup ramai. Selain itu juga berada di jalur yang cukup strategis sehingga perlu direhab total, baik dari bangunannya maupun saluran drainasenya.
Pasar Barongan dilewati oleh jalur Outer Ring Road, sementara Pasar Mangiran berada di sisi Jalan Nasional menuju Yogyakarta International Airport (YIA) sehingga diharapkan kedua pasar tersebut menjadi modern.
Selain itu, kata dia, juga ada kemungkinan digitalisasi terkait dengan transaksi jual beli di dua pasar tersebut. Untuk itu, dinasnya akan bekerja sama dengan penyedia jasa aplikasi online seperti Grab atau Gojek.
“Modelnya bisa konsumen belanja tidak datang ke pasar yang kirim dari Grab, dari Grab melatih pedagang yang sudah tua bagaimana digitalisasi,” ucapnya.
Selain menunggu dana revitaslisasi total dari Kementerian Perdagangan, saat ini jawatannya juga sedang melakukan rehabilitasi kecil dengan anggaran puluhan hingga ratusan juta rupiah tiap pasar.
Total ada sekitar Rp3 miliar untuk merehabilitasi sembilan pasar rakyat di Bantul, di antaranya Pasar Mangiran, Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Peleret, dan Pasar Gatak.
Rata-rata kerusakannya di bagian atap yang bocor, tetapi ada juga pembangunan los. “Anggarannya dijadikan satu untuk merehab sembilan pasar ini. Nilainya sekitar Rp3 miliar melalui lelang,” tandas Agus.
Sementara itu Kabid Sarana Perdagangan DKUKMPP Bantul, Arum Bidayati mengatakan revitalisasi Pasar Mangiran membutuhkan dana cukup besar sehingga harus mengandalkan DAK. Sementara untuk rehabilitasi kecil di Pasar Mangiran hanya pembangunan satu los di bagian barat. “Hanya rehab kecil bangun los,” katanya.
Arum mengatakan Pasar Mangiran merupakan salah satu pasar tradisional di Bantul yang mendesak untuk direvitalisasi. Pasar tersebut kondisinya cukup sempit.
Luas lahan sekitar 4.000 meter persegi dengan jumlah pedagang sekitar 300an orang, belum termasuk pedagang yang tidak menetap di sekitar Pasar Mangiran.
Pelebaran sudah tidak memungkinkan karena di kanan kiri pasar sudah padat dengan pemukiman penduduk dan lokasinya tepat disisi jalur utama, Jalan Srandakan.
Solusi yang paling memungkinkan perluasannya adalah ke atas atau vertikal. Rencananya pasar tersebut akan dibuat beberapa lantai, namun lantai I untuk pedagang pasar Mangiran yang saat ini sudah ada di sana.
BACA JUGA: ISI Gelar Pameran Desain Produk dari Limbah, Ada Sepeda dari Jin Bekas
Tidak menutup kemungkinan, kata dia, Pasar Mangiran tak hanya sekadar pasar tetapi juga sebagai pusat kuliner dan tempat peristirahatan atau rest area karena lokasinya berada di pinggir jalan utama yang cukup ramai. Konsekuensinya kebutuhan anggaran juga besar, karena jelas fasilitas yang adapun idealnya disediakan dengan mempertimbangkan kenyamanan pengunjung seperti penyediaan lift, eskalator dan sebagainya.
Selain melalui DAK, Menurutnya tidak menutup kemungkinan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga bisa, seperti pembangunan Pasar Prawirotaman di Jogja yang mendapat bantuan dana dari Kementerian PUPR senilai sekitar Rp60,8 miliar dengan sistem multiyears. Pengembangan Pasar Prawirotaman juga vertikal.
“Kami ingin mencontoh Pasar Prawirotaman. Kami segera konsultasi ke Pusat,” ucap Arum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement