Tak Masalah, Air Tawar Justru Baik untuk Membersihkan Kapal Bagian Luar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Penemuan sumber mata air di lingkungan calon dermaga Pelabuhan Gesing di Kalurahan Girikarto, Panggang bukan menjadi masalah. Malahan sumber air tawar ini diklaim dapat mematikan tritip atau hewan-hewan yang menempel di lambung kapal.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongka mengatakan, terkait sumber air di lokasi pengerukan calon dermaga tidak akan menghalangi proses pembangunan Pelabuhan Pendaratan Ikan di Gesing. Proses pengerukan terus dilakukan karena ditarget di akhir 2021, pembangunan tahap pertama sudah terselesaikan.
“Jalan terus karena sumber air tersebut tidak akan menghalangi proses pembangunan,” kata Bayu, Kamis (13/10/2022).
Menurut dia, nantinya sumber itu akan menjadi aliran biasa di dalam kolam dermaga untuk tempat bersandar kapal. Malahan, Bayu mengklaim aliran di dermaga itu bisa menjadi sarana pembersihan kapal karena tritip atau hewan yang menempel di lambung kapal bisa mati saat terkena air tawar.
Baca juga: Jelajah Kuliner: Gudeg Mbah Harto Gunungkidul, Piye, Enak Gudegku Tho?
“Di Sadeng [Kapanewon Girisubo] malah ada aliran sungai bawah tanah yang mengalir ke lolam perlabuhan. Jadi adanya sumber itu bukan masalah, malah bisa bermanfaat untuk upaya pembersihan kapal di bagian luar,” katanya.
Untuk tahap awal pembangunan mencapai Rp108 miliar yang digunakan membangun fasilitas ini seperti dermaga tempat sandar kapal, kantor syahbandar dan lain sebagainya. Rencananya pembangunan dilanjutkan di tahun depan untuk membangun fasilitas pendukung operasional pelabuhan.
“Tahap satu ditarget selesai di akhir tahun sehingga Gubernur DIY bisa meresmikan operasi PPI Gesing,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, di lokasi pengerukan untuk dermaga Pelabuhan Gesing terdapat dua titik sumber mata air. Dampak dari temuan ini, di sekitar lokasi pengerukan berubah menjadi dana kecil dengan luasan sekitar 500 meter persegi.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan, berdasarkan keterangan dari warga setempat, di sela-sela kegiatan pengerukan menemukan dua titik mata air.
“Pas pembangunan di sisi tebing timur ternyata keluar airnya. Ada dua titik,” kata Wahid, Rabu (12/10/2022).
Menurut dia, air yang keluar bukan berasal dari laut. Pasalnya, jarak lokasi pengerukan dengan pantai masih sekitar 200 meter.
“Informasi dari warga, itu adalah air tawar. Ya kalau memang bisa dimanfaatkan malah bagus karena tinggal koordinasi. Apalagi di lokasi akan menjadi kolam pelabuhan untuk sandar kapal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
Advertisement