Advertisement
Posyandu Harus Diaktifkan untuk Mencegah Stunting

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Posyandu yang berada di kampung maupun pedukuhan didorong untuk menggelar kegiatan secara aktif dengan harapan berkontribusi mencegah angka stunting. Hingga saat ini angka stunting di DIY berada di 17,3% dan ditargetkan pada akhir 2022 ini bisa ditekan menjadi 14%.
Pakar Kesehatan Fakultas Kedokteran UII Betty Ekawati menjelaskan pentingnya peran kader Posyandu dalam membantu mencegah stunting. Karena kader tersebut yang lebih mengetahui terkait kondisi sosial masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong adanya keaktifan kegiatan posyandu sehingga masyarakat dapat melakukan konsultasi maupun memantau tumbuh kembang anak. Di sisi lain pemerintah perlu memfasilitasi kader tersebut agar bisa aktif dalam membantu masyarakat.
Advertisement
"Konsultasi melalui posyandu terdekat ini sangat diperlukan. Posyandu kegiatannya juga harus aktif, agar perannya makin terlihat dalam mencegah dan mengatasi stunting. Termasuk membantu melakukan pemantauan pada bayi periode seribu hari pertama," katanya dalam rilis yang diterima Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Gagal Ginjal Akut Merebak di DIY, Ini Penjelasan Lengkap Dokter Spesialis Anak
Betty memberikan pelatihan terhadap puluhan kader Posyandu di Kapanewon Banguntapan Bantul pada Sabtu (15/10/2022) lalu. Hal ini untuk menguatkan para kader posyandu dalam membantu melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting. Dalam kesempatan itu dibagikan 1.000 paket makanan pengganti air susu ibu bagi keluarga yang anaknya rawan stunting. Bantuan makanan bagi balita tersebut diberikan melalui kader Posyandu.
"Adanya pembekalan untuk kader Posyandu ini diharapkan dapat membantu mereka dalam menangani dan mencegah stunting. Kader ini perannya sangat penting," ujar Tenaga Ahli Komisi XI DPR RI, RM Wibisono.
Wibisono mengatakan penanganan stunting ini tidak cukup melalui program pemerintah, akan tetapi butuh sinergi berbagai pihak termasuk masyarakat.
"Kami di DPR RI menginisasi bantuan MPASI disalurkan tim penggerak PKK di setiap wilayah. Termasuk pembekalan kepada kader, kami melihat kader di DIY ini antusias sehingga menjadi modal utama untuk pencegahan stunting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement