Advertisement
Posyandu Harus Diaktifkan untuk Mencegah Stunting
![Posyandu Harus Diaktifkan untuk Mencegah Stunting](https://img.harianjogja.com/posts/2022/10/19/1114985/img_20221015_104430_865-1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Posyandu yang berada di kampung maupun pedukuhan didorong untuk menggelar kegiatan secara aktif dengan harapan berkontribusi mencegah angka stunting. Hingga saat ini angka stunting di DIY berada di 17,3% dan ditargetkan pada akhir 2022 ini bisa ditekan menjadi 14%.
Pakar Kesehatan Fakultas Kedokteran UII Betty Ekawati menjelaskan pentingnya peran kader Posyandu dalam membantu mencegah stunting. Karena kader tersebut yang lebih mengetahui terkait kondisi sosial masyarakat. Oleh karena itu, ia mendorong adanya keaktifan kegiatan posyandu sehingga masyarakat dapat melakukan konsultasi maupun memantau tumbuh kembang anak. Di sisi lain pemerintah perlu memfasilitasi kader tersebut agar bisa aktif dalam membantu masyarakat.
Advertisement
"Konsultasi melalui posyandu terdekat ini sangat diperlukan. Posyandu kegiatannya juga harus aktif, agar perannya makin terlihat dalam mencegah dan mengatasi stunting. Termasuk membantu melakukan pemantauan pada bayi periode seribu hari pertama," katanya dalam rilis yang diterima Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Gagal Ginjal Akut Merebak di DIY, Ini Penjelasan Lengkap Dokter Spesialis Anak
Betty memberikan pelatihan terhadap puluhan kader Posyandu di Kapanewon Banguntapan Bantul pada Sabtu (15/10/2022) lalu. Hal ini untuk menguatkan para kader posyandu dalam membantu melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting. Dalam kesempatan itu dibagikan 1.000 paket makanan pengganti air susu ibu bagi keluarga yang anaknya rawan stunting. Bantuan makanan bagi balita tersebut diberikan melalui kader Posyandu.
"Adanya pembekalan untuk kader Posyandu ini diharapkan dapat membantu mereka dalam menangani dan mencegah stunting. Kader ini perannya sangat penting," ujar Tenaga Ahli Komisi XI DPR RI, RM Wibisono.
Wibisono mengatakan penanganan stunting ini tidak cukup melalui program pemerintah, akan tetapi butuh sinergi berbagai pihak termasuk masyarakat.
"Kami di DPR RI menginisasi bantuan MPASI disalurkan tim penggerak PKK di setiap wilayah. Termasuk pembekalan kepada kader, kami melihat kader di DIY ini antusias sehingga menjadi modal utama untuk pencegahan stunting," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
- Coklit Pilkada 2024 Selesai, Bawaslu Sleman Masih Temukan Pemilih Belum Didata
Advertisement
Advertisement