Advertisement

Ombak Tinggi Terjang Pantai Depok, Satu Warung Rusak

Ujang Hasanudin
Rabu, 26 Oktober 2022 - 16:47 WIB
Arief Junianto
Ombak Tinggi Terjang Pantai Depok, Satu Warung Rusak Ilustrasi sampah di Pantai Depok, Jumat (12/2/2021). - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Gelombang tinggi air laut pantai selatan menerjang empat warung kuliner di Pantai Depok, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi terjangan ombak itu menyebabkan bangunan warung rusak.

“Cuma satu warung yang rusak parah, tiga lainnya cuma kemasukan air laut,” kata Ketua Koperasi Mina Bahari 45 Pantai Depok, Sutarlan, Rabu (26/10/2022).

Advertisement

Sutarlan mengatakan peristiwa air laut pasang itu terjadi pada Senin (24/10/2022) dan Selasa (25/10/2022) malam lalu di bagian barat Pantai Depok. Menurutnya, para pemilik warung sebenarnya sudah waspada dan sudah menyelamatkan barang-barang berharga di warung sehingga ketika terjadi terjangan air laut tidak rugi terlalu banyak.

Beberapa warung juga sudah mengantisipasi dengan membuat tanggul dari karung berisi pasir agar bangunan warung tetap aman. Selain itu biaya juga lebih murah karena pasir yang digunakan tinggal mengambil dari pantai.

Tingginya gelombang pantai selatan juga membuat sebagian besar nelayan tidak berani melaut. Tetapi ada juga yang nekat melaut, “Kalau sekarang sih air laut sudah normal kembali dan nelayan sudah banyak yang melaut,” katanya.

BACA JUGA: Pemenang Sentra Kewirausahaan Pemuda Diminta Lebih Mengembangkan Sentra Usahanya

Sutarlan mengatakan air laut pasang biasanya selalu terjadi pada malam hari, sehingga tidak ada wisatawa saat terjadi air pasang. Para pemilik warung kuliner juga sudah paham dan sudah pasrah berjualan di pinggir pantai.

“Ya ini memang sudah resiko berjualan di pinggi pantai. Tapi bagaiman pun pemilik warung kuliner berusaha agar tidak ada kerugian saat warungnya dihantam gelombang pasang,” ucap Sutarlan.

Salah satu pemilik warung makan di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan gelombang pasang yang terjadi tidak hanya menggenagi warung, tetapi juga membawa sampah dari laut ke pantai sehingga kondisi pantai kotor dengan sampah. Sampah tersebut diakuinya dibawa dari sungai yang bermuara ke laut selatan Bantul kemudian sampai pantai. “Sampahnya ya batang pohon hingga sampah rumah tangga,” katanya.

Untuk membersihkan sampah di pinggir pantai tidak bisa dilakukan oleh petugas kebersihan yang jumlahnya terbatas, sehingga para pemilik warung makan dan pengusaha lainnya di Pantai Depok juga ikut membantu membersihkan pantai dari sampah.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi DIY, Etik Setyaningrum mengatakan dalam memasuki Oktober ini intensitas hujan memang mulai dirasakan meningkat dari sedang sampai tinggi.

Bahkan hujan bisa turun di hampir seluruh wilayah DIY, termasuk Bantul pada pagi hingga malam hari. Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada periode Januari hingga Februari tahun depan.

Seiring meningkatnya intensitas hujan, Etik pun menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, baliho roboh, hingga gelombang tinggi di wilayah pesisir.

“Dengan periode musim hujan, potensi cuaca ekstrem entah itu angin kencang maupun petir masih bisa terjadi. Baik di periode peralihan maupun di puncak musim penghujan pada Januari-Februari 2023 nanti,” kata Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement