Advertisement
Keren! Anak-anak di Kampung Patangpuluhan Jogja Bisa Bikin Aplikasi Sendiri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Puluhan anak-anak di RW 05 Kelurahan Patangpuluhan, Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, sudah mampu membuat aplikasi sendiri setelah dibangun coworking space tempat belajar teknologi informasi di kampung tersebut. Beberapa anak bahkan sudah mampu memperoleh penghasilan dari hasil karya membuat aplikasi yang memfasilitasi tambal ban di berbagai wilayah DIY.
Anak-anak di kampung ini bergabung melalui program Bibit Unggul bagian dari program corporate social responsibility (CSR) dari GMedia. Mereka diberikan fasilitas alat penunjang di antaranya perangkat komputer, meja, kursi dan AC yang berada di Balai RW. Mereka mulai dilatih dengan kurikulum berbasis IT melalui program digulirkan sejak 2020 dengan pembelajaran digelar di balai RW setempat. Skill yang dikembangkan meliputi web programing, mobile apps, dan UI/UX Designer.
Advertisement
“Yang bergabung di Patangpuluhan ini ada 24 anak usia belasan tahun, rata-rata masih SMP dan SMA. Hasilnya saat ini mereka bisa bikin aplikasi sendiri, bahkan ada beberapa yang sudah menghasilkan duit dari karya digitalnya. Sudah ada yang mendapatkan Rp5 juta per bulan,” kata Penggagas Program Bibit Unggul Kampung IT Budiyanto di sela-sela diskusi Local Hero Inspiration Session, Rabu (2/10/2022).
Salah satu start up baru yang dibangun anak-anak di Patangpuluhan dari hasil mereka mengikuti pembelajaran ini adalah Kebanan.id yang berusaha mewadahi penyedia jasa tambal ban di berbagai wilayah di Jogja. Sudah ada 20 mitra yang bergabung di aplikasi tersebut dan ke depan akan terus bertambah, karena baru akan dilaunching pada 11 November 2022 mendatang.
Ia mengatakan aplikasi buatan anak-anak Patangpuluhan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kendaraannya mengalami ban bocor di jalan. Karena dengan mengeklik aplikasi tersebut dapat mendatangkan tukang tambal ban ke lokasi.
“Anak-anak ini hebat, tidak hanya bermanfaat untuk dirinya tetapi bagi orang lain juga, karena dalam aplikasi itu tidak mengambil margin dan tujuannya memfasilitasi para tambal ban,” ucap pria yang juga Managing Director GMedia ini.
Selain Kebanan.id, ada juga yang membuat aplikasi berbasis kebutuhan tenaga serabutan dengan standar perkampungan. Saat ini aplikasi tersebut sedang dalam penyelesaian dengan pendampingan dari tim GMedia. Menariknya, aplikasi ini dapat mendorong peluang seseorang pada suatu wilayah untuk mendapatkan pekerjaan melalui profilnya yang tersedia di platfrom.
“Jadi kalau misalnya ada yang mau cari tukang untuk suatu kerja serabutan tinggal cari di aplikasi itu mungkin diambilkan dari kampung sebelahnya. Karena cakupannya luas, saat ini sedang dalam tahap penyempurnaan,” ucapnya.
BACA JUGA: Cerita Penemuan Harta Karun Emas Kuno di Jalur Tol Jogja Solo
Budiyanto mengatakan ia ingin membuat program serupa di kampung lain. Syaratnya hanya butuh komitmen dari warga dan ada yang bertanggung jawab. Anak-anak akan diberikan pembelajaran IT gratis dan difasilitasi dengan perangkat komputer. Melalui program itu harapannya bermunculan start up digital di Jogja.
“Syaratnya komitmen dari masyarakat orangtua juga, karena program bibit unggul ini tidak hanya untuk sekadar pelatihan lalu berhenti, tetapi terus didampingi sampai bisa menghasilkan aplikasi. Kalau di Patangpuluhan itu ada dua tadi yang sudah berhasil menjadi start up,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Panggil Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur hingga Purwosari, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal KA Prameks dari Kutoarjo ke Jogja, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di MPP Bantul, Selasa 22 Oktober 2024, Kuota Terbatas!
- Jadwal KRL Jogja Solo Keberangkatan Selasa, 22 Oktober 2024, dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Advertisement