Advertisement

Satu Santri Ponpes Sukoharjo Hilang di Pantai Seruni Gunungkidul

David Kurniawan
Kamis, 17 November 2022 - 11:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Satu Santri Ponpes Sukoharjo Hilang di Pantai Seruni Gunungkidul Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Enam santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, Jawa Tengah terseret ombak di Pantai Seruni, Tepus, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, Kamis (17/11/2022) pagi. Hingga sekarang satu orang masih belum ditemukan.

Peristiwa kecelakaan laut yang melibatkan lima santri bermula dari kegiatan kemah yang dilakukan pondok. Total tidak kurang 100 santri yang ikut kegiatan yang dimulai pada Rabu (16/11/2022).

Advertisement

Pada Kamis pagi, korban bersama temannya bermain air di pantai. Diduga terlalu ke tengah dan tiba-tiba datang ombak besar. Nahasnya, korban Yusqy Fasinudin,18, asal Sidoarjo, Jawa Tengah terseret ke tengah. Sedangkan lima temanya berhasil menepi dan selamat.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi 2 di Pantai Baron, Surisdiyanto mengatakan, sudah menerima laporan satu santri hilang terseret ombak di Pantai Seruni. Upaya pencarian langsung dilakukan dengan menyisir di lokasi kejadian.

Meski demikian, sambung dia, hingga Kamis siang keberadaan korban belum juga ditemukan. “Masih dalam upaya pencarian, tapi belum membuahkan hasil,” kata Suris kepada wartawan, Kamis siang.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Bagaimana Kondisi Kampus di Jogja?

Dia mengatakan, berdasarkan laporan saksi yang merupakan warga setempat, korban bersama lima temannya bermain air di pantai. Korban dan teman-temannya sudah berulang kali diingatkan agar tidak bermain air terlalu ke tengah, tetapi tak dihiraukan.

“Sudah coba diingatkan tapi tidak menghiraukannya hingga akhirnya ada yang terseret ke tengah dan tenggelam,” katanya.

Kapolsek Tepus, AKP Jarwanto menambahkan, upaya pencarian terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan. “Masih dicari,” katanya.

Dia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bersama sehingga kejadian yang sama tidak terulang. Jarwanto meminta pada pengunjung untuk berhati-hati untuk keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

“Jangan bermain di area berbahaya karena bisa menjadi penyebab terjadinya laka laut,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina

News
| Kamis, 25 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement