Advertisement
Canggih! Pokdarwis Srimulyo Rancang Sendiri EWS Banjir, Begini Cara Kerjanya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Pokdarwis Srimulyo bekerja sama dengan Kampus Siaga Bencana (KSB) Srimulyo menciptakan early warning system (EWS) secara mandiri. EWS tersebut telah dipasang di sungai Piyungan yang mempunyai potensi banjir.
Anggota Pokdarwis Srimulyo, Isnawan mengatakan bahwa awal gagasan pembuatan EWS tersebut adalah kekhawatiran akan bencana banjir karena wisata pinggir sungai di Kalurahan Srimulyo cukup banyak. Kalurahan Srimulyo memiliki enam kawasan wisata yang berada di pinggir Sungai Gawe.
Advertisement
“Atas gagasan dari Pokdarwis dan Pak Carik Srimulyo. Nah ketua Pokdarwis kami kemudian mencari info siapa yang bisa membuat EWS,” kata Isnawan dihubungi pada Jumat, (18/11/2022).
Isnawan mengatakan bahwa pihaknya belum bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bantul terkait dengan pembuatan dan pemasangan EWS. Hingga kini, kata dia, EWS itu masih dalam taraf uji coba. “Sementara kami pasang satu. Kalau sudah berhasil nanti kami perbanyak,” katanya.
BACA JUGA: Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Warga melalui Gelar Seni Budaya
EWS tersebut mempunyai cara kerja yang sama dengan EWS milik BPBD Bantul, yakkni dengan menggunakan sensor. Apabila kondisi sungai sudah mendekati titik awas, maka akan muncul notifikasi di ponsel melalui aplikasi E-Ngatini yang dapat diunduh di Playstore. “Setiap saat bisa kami pantau untuk setiap 10 detik akan muncul informasi terbaru,” ucapnya.
Isnawan menegaskan bahwa satu titik pemasangan EWS dapat diakses oleh 25 ponsel. Batasan pengakses itu sebenarnya bisa ditambah, tetapi hanya memang memerlukan biaya yang besar. "Server yang digunakan juga memakan biaya. Tidak termasuk jasa pembuatan alat, EWS memakan anggaran Rp5 Juta. Karena itu juga masih taraf uji coba,” lanjutnya.," kata dia.
EWS yang mereka beri nama dengan E-Ngatini tersebut dibuat dengan anggaran dari Kalurahan Srimulyo yang beberapa minggu lalu diresmikan menjadi Kampung Siaga Bencana oleh Wakil Bupati Bantul.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan bahwa kesadaran warga Srimulyo terutama para pelaku usaha yang berada di kawasan wisata sungai sangat tinggi. “Selain EWS mereka juga berkomunikasi dengan warga terkait kondisi debit sungai,” kata Markus dihubungi pada Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement