Subsidi 50 Ton Sembako di Jogja Hampir Kelar Disalurkan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Subsidi distribusi sembako Pemkot Jogja yang langsung disalurkan ke setiap kemantren hampir selesai dilakukan.
Sebanyak 50 ton sembako dengan nilai subsidi Rp100 juta akan habis disalurkan melalui pasar murah pada Kamis (24/11/2022) mendatang.
Advertisement
Rata-rata setiap kemantren mendapat jatah 1,75 ton sembako. Masing-masing orang mendapat jatah maksimal 7 kg sembako. Nilai subsidi yang diberikan Pemkot Jogja sebesar Rp2.000 per kilogram sembako, artinya tiap sembako harganya lebih murah Rp2.000 dari pasaran.
Pembagian tersebut dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan Oktober lalu, sedangkan gelombang kedua dilakukan mulai Senin (14/11/2022) lalu.
BACA JUGA: Ada Lahan Tak Diketahui Pemiliknya di Trase Tol Jogja YIA, Segini Jumlahnya..
Adapun sumber pendanaan subsidi tersebut dari APBD perubahan 2022. Program subsidi dilakukan Pemkot Jogja untuk menangani inflasi dan ancaman krisis pangan yang terjadi. Dinas Perdagangan (Disdag) Jogja yang mengkoordinasi program tersebut.
Kepala Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Disdag Jogja Riswanti menyebut tidak semua kemantren menghabiskan jatah kuotanya. “Misalnya di Kemantren Pakualaman itu enggak habis jatahnya karena di sian memang warga tidak mampunya sedikit dibanding yang lain, maka kami alihkan kuota tersebut ke kemantren lain,” kata dia, Minggu (20/11/2022).
Keterserapan subsidi distribusi, jelas Riswanti, dijamin seratus persen terserap tanpa sisa. “Pasti semuanya terserap dalam penyaluran, dalam penyaluran juga diberlakukan syarat membawa KTP supaya tepat sasaran, misalnya warga Jetis ya bisa ambilnya di Kemantren Jetis saja,” terangnya.
Riswanti menyebut dua kemantren yang paling banyak mendapat jatah subsidi adalah Umbulharjo dan Mergangsang. “Dua kemantren ini karena tingkat kemiskinannya tertinggi,” katanya.
Selain subsidi distribusi sembako, jelas Riswanti, dua kemantren tersebut juga mendapat bantuan tambahan dari CSR BPD DIY. “Kami juga melibatkan lembaga lain agar juga membantu penanganan harga ini melalui CSR di mana BPD DIY memberikan Rp70 juta dalam bentuk paket sembako murah di Mergangsang dan Umbulharjo,” ujarnya.
Pejabat Wali Kota Jogja Sumadi menjelaskan program tersebut muncul karena kenaikan harga BBM. “Dalam anggaran perubahan 2022 kemarin kami menyepakati subsidi ini untuk menanggulangi inflasi dari kenaikan harga BBM,” katanya, Minggu sore.
Sumadi menyebut keberlanjutan program tersebut pada 2023 belum dibahas. “Karena program tersebut muncul dalam situasi darurat yaitu ancaman inflasi tadi karena BBM,” ujarnya.
Namun, untuk mengantisipasi situasi darurat tersebut pada 2023, Pemkot Jogja sudah menyiapkan pendanaan darurat tak terduga. “Sama seperti program subsidi tahun ini yang menggunakan dana darurat, kami juga sudah siapkan dana darurat yang bisa digunakan untuk situasi darurat jadi antisipasi pasti ada,” tegasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement