Belajar dari KLB Pidie, Ini yang Dilakukan Dinkes Jogja untuk Tekan Kasus Polio
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja berupaya menggencarkan sosialisasi dan penguatan surveilans guna mencegah penyakit polio di wilayahnya.
Diketahui, setelah sekian lama, penyakit polio kembali teridentifikasi di Pidie, Aceh. Bahkan pemerintah setempat telah menetapkan Kejadian Luar Biasa Polio sejak 19 November 2022.
Advertisement
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan, temuan polio di Pidie, Aceh membuat pihaknya kembali menggencarkan edukasi dan sosialisasi berkaitan dengan pentingnya imunisasi polio sejak dini.
Sampai saat ini sebanyak 80% anak telah mendapatkan imunisasi polio. "Dengan adanya temuan polio kami perkuat lagi sosialisasi khususnya mengenai lumpuh layu dan mereka yang belum mengakses imunisasi," katanya, Jumat (25/11/2022).
Endang menjelaskan, secara umum anak di Kota Jogja sudah mengakses layanan imunisasi polio. Beberapa tinggal melengkapi karena ada yang baru mendapatkan imunisasi polio sekali atau dua kali saja. Namun, begitu masih ada beberapa anak yang belum sama sekali mengakses layanan tersebut. "Iya [ada yang belum sama sekali mengakses imunisasi polio]. Tetapi secara umum belum lengkap saja dan tinggal melengkapi," kata dia.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Raih 2 Penghargaan Sekaligus di Ajang Anugerah Media Humas (AMH) 2022
Endang menambahkan selain pada penyakit polio, antisipasi juga dilakukan untuk mencegah penyakit lumpuh layu di wilayah setempat.
Kedua penyakit ini memang memiliki gejala yang sama, tetapi membutuhkan pengecekan laboratorium untuk mengetahui jenis penyakitnya.
"Gejalanya sama, tapi untuk memastikan apakah itu polio atau tidak itu lewat uji lab dengan pemeriksaan tinja. Jadi dilihat apakah ada virus polio atau tidak. Sampai saat ini belum ada kasus lumpuh layu di Jogja," kata Endang.
Dia menjelaskan, lumpuh layu pada dasarya bisa terjadi pada beberapa penyakit selain polio. Salah satunya adalah Guillans Barre Syndrome (GBS).
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Bagi warga yang mempunyai bayi disarankan untuk melengkapi imunisasi polio sebanyak empat kali sampai anak usia empat bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
Advertisement
Advertisement