Advertisement

Tugu Tobong dan Pedestrian Siyono Rampung Akhir Tahun, PKL Direlokasi

Triyo Handoko
Minggu, 04 Desember 2022 - 14:17 WIB
Arief Junianto
Tugu Tobong dan Pedestrian Siyono Rampung Akhir Tahun, PKL Direlokasi Progres pembangunan Tugu Tobong di simpang Siyono yang terus dikerjakan, Sabtu (3/11 - 2022).

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Pembangunan Tugu Tobong dan pedestrian Siyono dijadwalkan rampung akhir tahun ini. Pembangunan yang ditujukan untuk menata kawasan Kota Wonosari ini berdampak pada direlokasinya pedagang kaki lima untuk mempercantik kawasan.

Pembangunan Tugu Tobong dan pedestrian Siyono merupakan satu paket proyek yang menelan anggaran Rp8,4 miliar. Tugu Tobong dibangun untuk menggantikan Patung Kendang yang sebelumnya berdiri di tengah simpang Siyono. Tujuan penggantian bangunan ikonik tersebut untuk menampilkan semangat pembangunan Gunungkidul.

Advertisement

Sementara pembangunan pedestrian dilakukan dari kawasan sekitar Tugu Tobong hingga Kantor Dinas Sosial Gunungkidul. Panjang pedestrian tersebut 495 meter. Selain jalan tapak, pedestrian juga dibangun fasilitas pendukung seperti bangku, tanaman perindang, hingga lampu hias.

Penataan kawasan kota Wonosari tersebut juga akan merelokasi pedagang kaki lima. Jumlah pedagang kaki lima yang sudah terdata untuk direlokasi sekitar 45 orang. Gor Siyono rencananya dijadikan tempat baru bagi pedagang kaki lima di sekitar pedestrian Siyono yang akan direlokasi.

BACA JUGA: Bupati Tunjuk Kepala BKAD Gunungkidul sebagai Sekda Baru

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Putro Sapto Wahyono menjelaskan pembangunan tersebut lantaran Siyono sebagai muka kawasan kota Wonosari. “Kalau mau ke Wonosari kan lewat Siyono dari arah Jogja, ini untuk mempercantik kawasan itu,” katanya, Sabtu (3/12/2022).

Tugu Tobong yang menggantikan Patung Kendang, jelas Putro, untuk memperkuat identitas Gunungkidul. “Lewat Tugu Tobong identitas Gunungkidul dari kekayaan daerah, semangat pembangunan, dan karakter masyarakat akan terwakilkan karena nanti juga dihiasi berbagai ornamen,” jelasnya.

Sedangkan Patung Kendang yang sudah tidak berdiri, lanjut Putro, masih dimanfaatkan dengan dihibahkan ke kelurahan di Playen. “Masih digunakan, kami hibahkan di desa di Playen,” ujarnya.

Sementara pedestriannya, lanjut Putro, akan difungsikan sebagai penambah ruang terbuka di Gunungkidul. “Tahun depan lewat anggaran baru kami rencanakan pedestriannya dipanjangkan sampai simpang pertigaan Kranon,” katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana yang memimpin proyek pembangunan tersebut menyebut anggaran yang digunakannya sebesar Rp8,45 miliar. “Proyek ini satu paket jadi satu anggaran,” jelasnya.

Penataan pedagang kaki lima, jelas Wadiyana, juga akan dilakukan setelah pembangunan pedestrian rampung. “Supaya penataan yang sudah dilakukan jadi lebih maksimal dan terawat dengan baik,” katanya.

Wadiyana menyebut penataan pedagang kaki lima dikoordinasikan dengan Dinas Perdagangan Gunungkidul. “Dinas Perdagangan juga sudah mendata, sekitar 45 pedagang kaki lima yang akan direlokasi,” ujarnya.

Lokasi tujuan relokasi, jelas Widyana, di Gor Siyono. “Masih dikoordinasikan, nanti pasti akan disediakan tempat. Pembangunan GOR Siyono dulu juga memang untuk menampung UKM kuliner,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement