Advertisement
Ini Rangkaian Nitilaku 2022 Peringatan Dies Natalis UGM
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Mengangkat tema Merti Bumi Ambangun Nagari, Nitilaku 2022 yang merupakan peringatan Dies Natalis UGM ke-73 akan menghadirkan serangkaian kegiatan, dari Pasar Kangen Nitilaku hingga Street Performance di Malioboro.
Ketua Panitia Nitilaku 2022 Eni Harmayani menjelaskan Merti Bumi diartikan sebagai proses menjaga, memelihara, dan mengembangkan kearifan lokal demi lestarinya kehidupan global yang lebih baik.
Advertisement
Alumni UGM pun sudah seharusnya mengambil peran untuk Ambangun Nagari, terus menebarkan energi kebaikan kepada sesama, dengan menghindarkan diri dari sikap jumawa. Nitilaku 2022 memiliki tujuan meningkatkan peran dan fungsi pertunjukan seni dan budaya dalam memperingati Dies Natalis UGM.
Nitilaku 2022 juga memberdayakan sumber daya UGM dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) secara lebih luas dan berkesinambungan, memberikan ruang bagi civitas academica UGM untuk berkontribusi nyata dalam pengembangan budaya dan seni, serta mengapresiasi pencapaian civitas UGM beserta alumninya dalam berkontribusi bagi bangsa Indonesia dan kemanusiaan.
“Acara ini juga bertujuan untuk menggali potensi, memelihara, mengembangkan seni budaya masyarakat, baik berskala lokal, nasional maupun internasional,” ujarnya dalam konferensi pers di kompleks UGM, Kamis (15/12/2022).
Ketua Panitia Kerja Nitilaku 2022, Bambang Paningron, mengatakan terdapat beberapa acara yang masuk dalam rangkaian agenda Nitilaku 2022 kali ini, yang dibagi menjadi pre-event, parallel event, dan highlight event.
“Pre-event dimulai dengan webinar series yang sudah digelar sejak 3 Desember. Webinar melibatkan pemda di sejumlah daerah. Beberapa parallel event meliputi pemasangan instalasi bambu yang terletak di Boulevard UGM dan Pasar Kangen yang berlokasi di Grha Sabha Pramana (GSP), pameran seni rupa di Fakultas Filsavat UGM, pameran lukisan luar ruang,” katanya.
Kemudian highlight event berlangsung pada 17 dan 18 Desember. Ada pasar kangen yang digelar pada dua hari tersebut. Alumni Mengabdi Award diberikan kepada alumni yang berkontribusi banyak di masyarakat, kemudian penanaman pohon serentak yang melibatkan 14 pemda di Taman Kearifan UGM.
Keesokan harinya, akan ada street performance di lima panggung sepanjang Malioboro pada 18 Desember pagi. Lima panggung ini merepresentasikan pentahelix yang akan diisi oleh siapa pun yang telah mendaftar. Pada hari yang sama ada arak-arakan bergodo dan doa bersama lintas agama di panggung utama lapangan GSP.
BACA JUGA: Kurangi Sampah Anorganik, Armada Pengangkut Sampah di Jogja Ditambah
Sejak 2012, Nitilaku dipahami sebagai kegiatan kultural historis dalam bentuk pawai sebagai simbol sejarah berdirinya Gadjah Mada. Berawal dari Siti Hinggil Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju UGM di Bulaksumur.
Berbeda dengan Nitilaku sebelumnya, Nitilaku kali ini tidak dibarengi dengan pawai. Ditiadakannya pawai ini dengan pertimbangan telah terjadi beberapa perubahan.
Menurut Bambang, hal ini tidak masalah karena setiap tradisi memang bisa saja berubah menyesuaiakan dengan perubahan zaman. Penyelenggaraan Nitilaku yang lebih dari sehari yang di dalamnya termasuk street performance di Malioboro menjadi pengganti pawai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement