Pacu Ekspor, IKM DIY Dipertemukan dengan Buyer 3 Negara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pemda DIY melalui Dinas Perdagangan DIY berusaha mempertemukan industri kecil dan menengah (IKM) dengan para buyer dari luar negeri.
Cara itu dilakukan untuk mendorong peningkatan ekspor produk IKM lokal yang sempat terkendala akibat pandemik Covid-19.
Advertisement
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyatakan Pemda DIY memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali IKM yang sempat terpuruk akibat pandemi.
Langkah yang dilakukan dengan memberikan peluang pasar baik lokal maupun luar negeri dan memfasilitasi peningkatan daya saing produk dan SDM pelaku usaha melalui pelatihan ekspor impor.
Selain itu melalui Disperindag DIY, memberikan pelayanan konsultasi ekspor impor secara virtual melalui Jogja Business Service Center (JBSC).
BACA JUGA : Bakal Tumbuh Pusat Industri Baru di Jogja, Disperindag DIY
“Selain itu melalui beberapa kegiatan kami berupaya untuk mempertemukan IKM ini dengan para buyer dari luar negeri. Baik melalui pameran kemudian mereka kita undang untuk datang, maupun bentuk lain,” katanya, Senin (19/12/2022).
Salah satunya melalui Festival Produk Kreatif DIY 2022 yang telah digelar di Ambarrukmo Plaza pada Jumat-Minggu (16-18/12/2022).
Melalui pameran ini IKM dapat mempromosikan dan juga memperluas marketingnya baik ke pasar lokal maupun ke pasar global. Bahkan mereka difasilitasi untuk dipertemukan dengan buyer yang secara khusus diundang, yaitu berasal dari Arab Saudi, Palestina dan Yaman.
Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti menambahkan dengan mempertemukan antara IKM dengan buyer dari luar negeri, diharapkan bisa meningkatkan ekspor produk IKM asal DIY.
Selain itu dapat memperluas jaringan pemasaran produk IKM DIY ke pasar global, menaikkelaskan para IKM DIY agar bersaing dipasar global hingga dapat meningkatkan kinerja ekspor.
“Festival Produk Kreatif DIY 2022 diikuti produk berkualitas ekspor dari IKM DIY. Merupakan strategi promosi yang terintegrasi yang kami inisiasi untuk mempertemukan antara IKM dengan buyer. Harapannya dapat mendongkrak ekspor produk IKM DIY,” katanya.
BACA JUGA : Kualitas & Kuantitas Masih Jadi Kendala Ekspor Produk
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor DIY pada 2020 mengalami penurunan signifikan dibandingkan 2019, akibat pandemi.
Pada kuartal IV 2020, nilai ekspor DIY mulai mengalami kenaikan. Pada Desember 2020 nilai ekspor DIY sebesar US$45,5 juta naik 33,43% dari November 2020.
Nilai perdagangan luar negeri periode Januari–Desember 2020 surplus sebesar US$274,2 Juta. Pada 2021, nilai ekspor mengalami kenaikan sebesar US$122,85 juta atau sebesar 29,45% dibandingkan 2020.
Adapun pada 2021 nilai ekspor dari Januari–Agustus 2022 mencapai 401,6 juta Dolar AS atau naik 16,85% dibanding 2021.
“Melalui business matching kami hadirkan buyer dari beberapa negara untuk bisa menawarkan dan memperkenalkan produk IKM DIY. Karena selama ini tidak semua negara mengetahui hasil produk kreatif dari DIY. Kadangkala buyer melakukan business matching hanya di Jakarta, ternyata setelah mereka mengunjungi Jogja mereka mengetahui jika dijumpai produk-produk kreatif yang luar biasa,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement