Advertisement
PPATK dan BPD DIY Tanam Pohon Alpukat di Tanjungharjo

Advertisement
KULONPROGO — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggelar kegiatan penanaman pohon di Tanjungharjo, dalam rangka Gerakan Dua Dekade Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT).
Mengusung tema Indonesia Maju Tanpa Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme untuk Mewujudkan Sistem Keuangan yang Kuat, Berintegritas dan Berkelanjutan, PPATK berkolaborasi dengan BPD DIY, Pemda DIY dan Pemkab Kulonprogo untuk mengedukasi masyarakat di Nanggulan.
"Sekali lagi kami dengan BPD DIY ingin mengglorifikasikan semangat rezim anti pencucian uang dan pencegahan pendataan terorisme. Tadi wujudnya adalah melalui bagaiamana kita mendukung kebijakan pemerintah yang ingin membangun perekonomian, fokusnya adalah lingkungan," terang Sekretaris Utama PPATK, Alberd Teddy Benhard Sianipar pada Selasa (20/12/2022).
Garis lurusnya, Alberd menjelaskan jika PPATK ingin mencegah beberapa bentuk kejahatan yang berkaitan dengan lingkungan dengan melihat aliran uangnya. Wujud lainnya, PPATK ingin ikut melestarikan lingkungan untuk generasi berikutnya.
"Kami ingin membantu melestarikan alam lingkungan kita untuk generasi masa depan, anak cucu kita. Melalui berbagai aksi nyata, salah satunya menanam pohon yang kita laksanakan hari ini," ujarnya.
Alberd menerangkan bila saat ini salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni mencegah kegiatan-kegiatan yang berkaitan kejahatan lingkungan. Kegiatan yang sifatnya ilegal ini harus dibasmi.
"Peran serta masyarakat ingin kita harapkan di sini adalah ikut serta berpartisipasi menjaga kelestarian alam. Sekaligus mengawasi dan melaporkan kalau memang ada bentuk-bentuk kejahatan terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Nanti PPATK membantu menelusurinya dengan aparat penegak hukum lain bersinergi untuk memberantasnya," tegasnya.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad menuturkan kegiatan penanaman pohon ini merupakan bentuk sinergi bank sebagai pelaksana transaksi keuangan yang berlaku di masyarakat dengan PPATK lembaga yang memantau transaksi keuangan. "Kita senantiasa turut mendukung sepenuhnya dalam hal ini karena memang ketentuan kita harus melakukan," tuturnya.
"Dalam kesempatan siang hari ini pertama kita mengadakan sosialisasi, sosialisasi melalui penanaman pohon kepada masyarakat di Kulonprogo yang hari ini dihadiri oleh PPATK. Kemudian kenapa menanam pohon ini, menanam pohon sekaligus adalah bagaimana sustainabillity ekonomi itu terjaga. Salah satunya adalah dengan ekonomi hijau," lanjutnya.
Komoditas alpukat dipilih lantaran potensinya yang tinggi dan dapat memberdayakan masyarakat. Setidaknya ada 1000 pohon alpukat yang ditanam di Kulonprogo. Menurut Santoso melalui pemberdayaan masyarakat, permohonan masyarakat akan bagus sehingga paham-paham ke arah terorisme dapat dicegah.
"Kenapa alpukat karena untuk mendukung turunan dari pariwisata itu kan kebutuhan alpukat jangan sampai dipenuhi dari luar DIY," tuturnya.
"Kemudian juga Bank BPD DIY tentu sebagai bank pelaksana untuk semua transaksi keuangan di masyarakat kita juga dalam hal ini ikut senang karena PPATK memberikan penjelasan langsung sosialisasi kepada masyarakat yang Insyaallah bisa dipahami bersama-sama. Sehingga semua transaksi mencurigakan pasti akan kami laporkan untuk mencegah tindak kejahatan," tambahnya.
Lebih lanjut Rohman menambahkan bila BPD DIY selalu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, kepada nasabah bahwa semua transaksi yang berlaku di industri jasa keuangan pasti itu dilaporkan. Laporan-laporan dalam kaitannya transaksi mencurigakan.
"Biar masyarakat juga paham terhadap hal-hal itu. Karena sekarang ini sudah menjadi biasa, karena kalau anda bertransaksi di bank melebihi dari profil nasabah tentu akan ditanya, uang dari mana," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugraha menambahkan bila alpukat mempunyai nilai yang sangat tinggi. Alpukat juga salah satu buah-buahan selain durian yang dikembangkan di Kulonprogo. "Jadi kenapa kita koordinasi dengan BPD memilih komoditas alpukat ini nilai ekonomi tinggi cepat berbuah," ujarnya.
"Ini kita sentrakan jadi Kalurahan Tanjungharjo ini menjadi kampung alpukat dan ini kan dekat dengan pariwisata sehingga kita akan kolaborasi. Jadi BPD akan mengawal ini sampai berbuah, jadi nanti kami bisa kolaborasikan dengan wisata. Sehingga nanti petani bisa membuat semacam kebun yang bisa dijual petik langsung dari lahan," kata dia.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Asteroid Berbahaya Berukuran Raksasa Mendekati Bumi Pekan Depan
Advertisement

Unik, Negara Ini Punya Pulau Kucing, Jumlah Anabul Lebih Banyak dari Manusia
Advertisement
Berita Populer
- Kena Tawuran di Tamsis Jogja, Perbaikan Kursi Ki Hadjar Dewantara Menunggu Kajian BPK
- Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di Kulonprogo Kian Mengambang, Tol Jadi Biangnya
- Warga Asing Kian Serbu DIY, Ini Buktinya...
- Kepemilikan Belum Jelas, Tanah Tutupan Jepang Terancam Tak Terima Ganti Rugi Proyek JJLS
- Siswa dari SMP Negeri di Jogja Ini Raih Nilai ASPD Tertinggi, Jawaban Soal Nyaris Sempurna
Advertisement
Advertisement