Advertisement

Dinkes Bantul Sebut Angka Kematian Ibu Hamil Menurun Signifikan

Ujang Hasanudin
Kamis, 22 Desember 2022 - 17:57 WIB
Budi Cahyana
Dinkes Bantul Sebut Angka Kematian Ibu Hamil Menurun Signifikan Sejumlah ibu hamil sedang membacakan deklarasi ibu hamil sehat di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Kamis (22/12/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Bantul selama tahun ini hingga akhir November sebanyak 16 kasus. Angka tersebut menurun cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang jumlahnya 44 kasus.

Kasus kematian ibu hamil dan melahirkan tahun ini rata-rata dialami ibu muda.

Advertisement

“Kasus kematian ibu hamil itu mayoritas rata-rata ditemukan pada wanita dengan usia yang masih muda, yakni pada usia 20 sampai 35 tahun dengan kasus kematian yang terjadi pada kehamilan anak pertama serta kehamilan anak keempat dan kelima," Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Bantul, Siti Marlina, seusai acara Deklarasi Ibu Hamil Sehat di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Kamis (22/12/2022).

Marlina mengungkapkan sejumlah penyebab kematian ibu hamil dan melahirkan tahun ini, di antaranya karena pendarahan saat kehamilan, komorbid atau penyakit penyerta dari ibu hamil, kemudian kanker serviks, penyakit jantung, darah tinggi, anemia, serta adanya penyakit autoimun yang diderita ibu hamil.

Selain itu ada juga karena kehamilan yang disembunyikan, tidak diberitahukan kepada keluarga dan ibu hamil tidak memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan sehingga angka kesakitan pada ibu hamil tersebut cukup tingi dan akhirnya meninggal dunia.

Penyebab lain adalah keterlambatan deteksi dini pada usia kehamilan dan keterlambatan deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil, sehingga persoalan baru diketahui ketika usia kehamilan sudah tua. Padahal ibu tersebut memiliki penyakit beresiko. Kemudian juga ada kasus kematian ibu hamil akibat keterlambatan penanganan karena jarak antara rumah dan fasilitas kesehatan yang jauh atau faktor geografis seperti di Kapanewon Dlingo.

Marlina mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu hamil dan melahirkan seperti adanya kelas ibu hamil, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama kehamilan yang dua di antaranya adalah proses USG di trimester I dan 2. “Kami punya 27 puskesmas dan semuanya memiliki alat USG,” ujarnya.

Dinas juga memiliki manual rujukan yang memang harus dipakai ketika menemukan kasus kehamilan beresiko atau penyakit penyerta. 

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan sebenarnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan sebanyak 16 kasus tersebut masih tinggi, belum sesuai dengan target d ibawah angka 10 kasus. Dia berharap tidak ada kasus kematian ibu hamil dan melahirkan. “Berapapun angka kematian ibu bagi kami itu bagian dari persoalan yang harus diselesaikan,” ujarnya.

BACA JUGA: Dentuman Keras pada Kamis Siang di Gunungkidul Masih Jadi Misteri

Agus mengatakan angka kematian ibu pada 2021 yang berjumlah 44 kasus, sebagian besar karena Covid-19. Dari total 44 kasus, sebanyak 28 ibu terpapar Covid-19. Tahun ini juga ada dua kasus kematian ibu karena Covid-19.

Agus mengimbau semua ibu hamil rajin untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar mudah terpantau oleh petugas. Hal itu dilakukan agar ibu dan bayi yang dilahirkan dalam keadaan sehat dan meminimalkan bayi stunting.

Sementara itu puluhan ibu hamil mendeklarasikan diri dalam mencegah anak stunting di Puskesmas Kasihan I. Deklarasi tersebut isinya adalah melakukan pemeriksaan enam kali selama proses kehamilan, mengkonsumsi gizi seimbang dan sesuai porsi, meminum tablet tambahan darah, mengikuti kelas ibu hamil, dan melahirkan di fasilitas kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement