DPRD Jogja Kritik Perilaku Wisatawan yang Parkir Sembarangan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — DPRD Kota Jogja mengkritik perilaku wisatawan yang kerap memarkirkan kendaraan di bahu jalan sehingga berdampak pada kepadatan arus lalu lintas di sejumlah titik.
Praktik tersebut marak dijumpai di area Sumbu Filosofi lantaran pengunjung ingin lebih dekat ke area wisata yang dituju dan menganggap ketersediaan tempat khusus parkir (TKP) resmi yang disediakan pemerintah terlalu jauh.
Advertisement
Ketua Komisi C DPRD Jogja, Ririk Banowati mengatakan menjelang akhir tahun pihaknya ingin memastikan ketersediaan kantong parkir dan juga manajemen lalu lintas di Kota Jogja optimal.
Dalam audiensi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Jogja, dia mengaku kesiapan jawatan itu dalam mengoptimalkan kelancaran arus sudah cukup matang.
BACA JUGA: Polisi Identifikasi Pembobol Rumah Jaksa KPK yang Tangani Kasus Haryadi Suyuti
Hanya saja kondisi itu belum didukung dengan kesadaran wisatawan dalam menerapkan aturan dan rambu-rambu lalu lintas. "Misalnya terkait dengan kantong parkir itu di kawasan Malioboro sudah tersedia cukup banyak tapi masyarakat saja yang tidak mau parkir di tempat yang sudah disediakan karena mereka lebih senang parkir di tempat yang terdekat," kata politikus Gerindra itu, Selasa (7/12/2022).
Menurut Ririk, ketersediaan kantong parkir di kawasan tersebut berikut kapasitasnya masih cukup untuk menampung jutaan kendaraan yang diprediksi masuk ke Jogja di masa Natal dan Tahun Baru ini. Hanya saja kondisinya masih mengkhawatirkan.
Dia mengklaim bahwa pada masa liburan Natal, sejumlah kantong parkir malah kosong dan pengunjung lebih memilih parkir di bahu dan badan jalan yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan menjadi padat.
"Kantong parkir sudah ada dan tersedia banyak tapi tadi laporan Dishub di Ngabean masih kosong dan parkir Senopati yang di BI juga kosong. Mereka tidak parkir di sana," ungkapnya.
Kepala Dishub Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan patroli keliling untuk menindak pengendara yang parkir sembarangan sudah sering dilakukan. Beberapa titik yang sering dijadikan tempat parkir dadakan yakni area Kleringan maupun Jalan Pasar Kembang.
Menurutnya Kleringan kerap dijadikan pengemudi daring untuk ngetem menunggu penumpang. Petugas sudah sering mengimbau agar parkir di kawasan yang sudah disediakan, tetapi tidak diindahkan.
"Sudah sering kami tindak juga untuk wisatawan yang parkir sembarangan. Saya ga ngerti apakah punya SIM itu tahu rambu atau tidak. Di Kleringan disinggung kok banyak mobil di situ, memang sering kendaraan online ngetem. Kami fungsinya ya hanya mengatur, paling ya hanya menggembosi [ban], kami berharap ya tidak sampai seperti itu, silahkan masyarakat parkir pada tempat yang disediakan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement