Advertisement
Pedagang Jalan Perwakilan Segera Surati UNESCO, Pemkot Tak Mau Ambil Pusing

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Sejumlah pedagang dan warga Jalan Perwakilan, Malioboro yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Kordinasi Perwakilan (FKKP) yang diminta segera mengosongkan bangunan, berencana menyurati UNESCO.
Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari penataan kawasan Sumbu Filosofi yang saat ini tengah diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Penjabat Wali Kota Jogja, Sumadi mengaku tak ambil pusing dengan rencana pedagang yang ingin menyurati Unesco soal penundaan pengosongan bangunan di Jalan Perwakilan itu.
Menurutnya, itu merupakan hak pedagang dan tidak akan mengubah rencana Pemkot dalam melakukan penataan di kawasan Sumbu Filosofi khususnya Jalan Perwakilan.
"Saya merasa lucu saja, itu kan mereka lokasinya atau status tanahnya milik siapa. Kalau sebagai penyewa ya mestinya kan tidak kaget atau malah minta ini itu dengan rencana penataan ini. Ya mangga saja kalau mau menyurati UNESCO," kata Sumadi, Selasa (27/12/2022).
BACA JUGA: Perombakan Eks Hotel Mutiara I Jadi Sentra UMKM Premium Dilakukan April Tahun Depan
Pengosongan bangunan itu, kata Sumadi tidak lain merupakan bagian dari penataan kawasan Sumbu Filosofi. Dia pun heran dengan sikap pedagang yang terus berkukuh menolak untuk dikosongkan. Padahal penataan itu merupakan upaya pemerintah untuk mempercantik kawasan setempat.
Sementara itu, FKPP menegaskan pedagang bersikukuh karena belum adanya kejelasan dari pemerintah berkaitan dengan solusi dan permintaan dari pihak FKKP.
"Belum ada kata sepakat dengan Pemkot dalam hal apapun. Kami tidak akan pergi sebelum ada kejelasan solusi. Kami juga akan mengirimkan surat pada UNESCO atas rasa keberatan kami sebagai orang yang terdampak langsung atas kebijakan sumbu filosofi," kata Ketua FKKP Adi Kusuma, Selasa.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Imbas Transaksi Rp349 T, Mahfud: Banyak Pejabat Kemenkeu yang Dirotasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement