Advertisement

UNESCO Tetapkan Glagah sebagai Masyarakat Siaga Tsunami

Catur Dwi Janati
Senin, 26 Desember 2022 - 06:57 WIB
Sunartono
UNESCO Tetapkan Glagah sebagai Masyarakat Siaga Tsunami Ilustrasi tsunami. (JIBI/REUTERS - Kim Kyung/Hoon)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Kalurahan Glagah, Kulonprogo resmi ditetapkan sebagai masyarakat siaga tsunami atau Tsunami Ready Community oleh The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC). Glagah menjadi satu dari sedikit wilayah di dunia yang ditetapkan sebagai kawasan Tsunami Ready Community.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, Setyoajie Prayoedhie menerangkan Glagah resmi ditetapkan sebagai Tsunami Darurat Community pada November 2022 lalu. "Kami kan mengusulkan dua lokasi tahun ini, di Kulonprogo dan Gunungkidul. Alhamdulillah yang di Kulonprogo itu sudah mendapatkan pengakuan dari Unesco bukan hanya dari nasional," terangnya dikutip pada Minggu (25/12/2022).

Advertisement

BACA JUGA : Video Lawas Warga Jogja Termakan Isu Tsunami Beredar

Saat dilakukan asesmen kesiapan masyarakat, perangkat maupun stakeholder terkait, Glagah dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikasi dari Unesco. Ajie menyebut pekan depan ada satu lagi wilayah di Indonesia yang bakal ditetapkan sebagai kawasan Tsunami Ready Community.

Kalurahan Glagah menjadi daerah kedua setelah Benoa yang telah ditetapkan sebagai Tsunami Ready Community pertama di Indonesia. "Di Glagah untuk di Indonesia itu yang kedua," ucapnya.

Pada tahun 2023, Ajie berencana mengajukan empat lokasi untuk ditetapkan sebagai masyarakat siaga tsunami. Keempat wilayah tersebut rencananya akan ditargetkan ada di Bantul. "Ada [tahun depan] rencana kita, kita akan mengajukan empat lokasi di Bantul. Akan kita coba usulan," tuturnya.

BACA JUGA : Tahun Ini Anggaran EWS Tsunami Dipangkas Rp75 Juta

"Maka nanti kita mau coba koordinasi dulu dengan teman-teman BPBD, kira-kira wilayah-wilayah mana yang memang sudah layak untuk kita dampingi, untuk kita assitensi termasuk kita usulkan ke Tsunami Ready Board. Karena nanti ada proses asesmen kesiapan masyarakat di sana, jadi nanti ketika sudah lengkap akan kita usulkan ke UNESCO juga," lanjutnya.

Melalui status dari Unesco tersebut diharapkan sebagai masyarakat lebih tangguh terhadap tsunami dan dapat mengimplementasikan langkah mitigasi maupun respon bila terjadi tsunami. "Artinya mereka benar-benar masyarakat yang sudah tangguh tsunami, awas dan juga bisa meminimalisir dampak akibat tsunami," tambahnya.

"Mulai dari tahapan mitigasinya, sepeti menyiapkan rambu, tempat evakuasi, maupun pelatihan-pelatihan yang harus rutin dilakukan. Seperti yang sudah mereka nyatakan melalui dokumen-dokumen," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement