Advertisement

Korban Longsor Terakhir di Sleman Ditemukan

Lugas Subarkah
Selasa, 03 Januari 2023 - 15:17 WIB
Bhekti Suryani
Korban Longsor Terakhir di Sleman Ditemukan Tim SAR gabungan mengevakuasi korban longsor talut proyek perumahan di Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman Selasa (3/1/2023) - Istimewa/Basarnas Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Korban keempat longsor talut proyek perumahan di Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, berhasil ditemukan pada pencarian hari kedua, Selasa (3/1/2023) pukul 13.39 WIB. Lokasi penemuan tak jauh dari tiga korban sebelumnya.

Kasi Operasi Basarnas Ygkyakarta, Asnawi Suroso, menjelaskan korban keempat ditemukan dalam kondisi sudah henti napas dan henti jantung. “Korban atas nama Surya, 32 tahun, laki-laki asal Klaten, Jateng dapat kami temukan kemudian dievakuasi dan diserahterimakan kepada keluarga,” ujarnya.

Advertisement

Korban terakhir ini ditemukan di posisi tak jauh dari ketiga korban lainnya yang sudah lebih dulu ditemukan pada pencarian hari pertama. “Kedalaman kurang-lebih 2 meter. Itu kedalaman lpngsoranya material. Kedalaman dari galian [proyek] sekitar 7 sampai 8 meter,” katanya.

Korban terkahir yang merupakan mandor dalam proyek tersebut ditemukan di bawah tumpukan material pasir. Dengan penemuan ini, maka semua korban longsor telah berhasil ditemukan dan pencarian pun ditutup.

Rincian korban longsor meliputi Karsono, 50 tahun, selamat; Karju, 40 tahun, selamat; Dodi, 53 tahun, meninggal dunia; dan Surya, 32 tahun, meninggal dunia. Tiga korban pertama ditemukan sekitar satu jam pasca kejadian.

BACA JUGA: Dijanjikan Kerja di Bandara Adisutjipto, Kakak Beradik Tertipu Ratusan Juta Rupiah

Pada pencarian hari kedua, dikerahkan ekskavator dan anjing pelacak dari Polda DIY. “Kami memprioritaskan mengamankan lokasi terlebih dahulu dengan  mengurangi volume tanah yang berada di tebing sisi kanan dan kiri dari lokasi diduga keberadaan lorban dengan ekskavator,” ungkapnya.

Pencarian ini cukup sulit lantaran adanya tebing pasir di sisi kanan dan kiri lokasi pencarian yang bisa saja kembali longsor. “Kondisi tebing yang tidak stabil, pencari atau SAR gabungan di bawah tebing dimungkinkan akan mengali potensi bahaya longsor susulan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement