Advertisement

Promo November

Tim Gabungan Sukarelawan Dikerahkan untuk Cari Korban Longsor Material Proyek di Sleman

Lugas Subarkah
Selasa, 03 Januari 2023 - 10:07 WIB
Sunartono
Tim Gabungan Sukarelawan Dikerahkan untuk Cari Korban Longsor Material Proyek di Sleman Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian salah satu korban timbunan longsor di proyek perumahan di Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Senin (2/1/2023) malam - ist Basarnas Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN–Pencarian salah satu korban longsor yang belum ditemukan dilanjutkan hingga malam hari, Senin (2/1/2023). Regu pencari merupakan tim gabungan dari Basarnas DIY, BPBD Sleman dan Polda DIY.

Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto, menjelaskan Tim SAR Gabungan yang terlibat pencarian kurang-lebih ada 50 personil gabungan. Pencarian kembali dilanjutkan setelah istirahat magrib.

Advertisement

Karena kondisi tanah masih labil, pencarian masih menggunakan alat sederhana untuk menghindari risiko kecelakaan. "Untuk pencarian masih menggunakan alat manual seperti cangkul, linggis dan sekop," ujarnya.

BACA JUGA : Empat Pekerja Proyek Tertimbun Longsor, Satu Meninggal

Pada pencarian malam hari, SRU fokus di lokasi longsor yang diduga korban terakhir terlihat. Pencarian sudah dilakukan sejak sore hari dan menyisakan satu dari empat korban yang tertimbun longsor, Surya, 32, warga asal Klaten.

Dari ketiga korban yang ditemukan, dua orang berhasil selamat sementara satu orang meninggal. Ketiganya ditemukan di kedalaman dua meter  pada pukul 16.05 WIB. Pasca penemuan mereka dibawa ke rumah sakit Hermina.

Pengawas Proyek, Sunardi, mengatakan longsoran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Waktu itu para pekerja proyek tengah beristirahat. Beberapa pekerja beristirahat di pondasi talud dengan kedalaman 7 meter.

"Saya di atas, sudah saya peringatkan jangan mepet situ, naik saja. Tapi ada seorang yang sembrono itu diketuk-ketuk tanahnya itu, setelah itu langsung tanah turun longsor. Saya sudah teriak sekuat tenaga, sempat lari semua tapi ada yang empat yang enggak sampai," katanya.

BACA JUGA : Longsor dan Banjir Terjang Gunungkidul Pasca Hujan Rabu

Tanah yang longsor itu menurutnya merupakan galian untuk talud yang digunakan pada proyek perumahan. Talud tersebut ia akui memang riskan longsor. "Itu memang teksturnya pasir, memang riskan kena angin aja bisa goyang," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement