Advertisement
Buruan Daftar! Pemkab Buka 21 Paket Pelatihan Kerja untuk Warga Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO– Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo menyediakan puluhan paket pelatihan keterampilan berbasis kompetensi tahun ini. Lembaga ini juga membentuk forum komunikasi Lembaga Pelatihan Industri supaya alumni pelatihan bisa terserap di dunia kerja.
Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Nur Wahyudi menerangkan total di tahun ini ada 21 paket pelatihan keterampilan berbasis kompetensi bagi masyarakat. Sebanyak 15 paket bersumber dari dana APBN sedangkan enam lainnya dianggarkan dari APBD Kulonprogo.
Advertisement
"Ada pelatihan pembuatan roti, kemudian pelatihan barista, pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja [K3], kemudian pelatihan las, pelatihan house keeping. Di antaranya itu," katanya pada Kamis (5/1/2022).
Beragam pelatihan itu disesuaikan dengan minat para pencari kerja (pencaker). Meski terbuka untuk siapa pun, pencaker yang berminat mengikuti pelatihan wajib menjalani seleksi terlebih dahulu. "Kalau berbasis kompetensi kan waktunya agak lama, bisa 25 hari. Kalau yang las itu bahkan bisa sampai 40 hari," kata dia.
BACA JUGA: Waduh....40.000-an Warga Jogja Menunggak Iuran BPJS Kesehatan, Totalnya Rp34 Miliar
Guna meningkatkan peluang para peserta pelatihan mendapat pekerjaan, akhir Desember lalu Disnakertrans bersama sejumlah pelaku industri membentuk forum komunikasi Lembaga Pelatihan Industri. Melalui forum ini, pemerintah akan menginventarisasi keterampilan kerja yang dibutuhkan industri.
Misalnya pelatihan house keeping, pelatihan keterampilan ini akan selaras dengan adanya sejumlah hotel baru di Kulonprogo. Lalu pelatihan pemeliharaan AC, yang juga cocok dengan banyak pembangunan berbagai gedung perkantoran maupun akomodasi yang berdiri di sekitar Yogyakarta International Airport (YIA).
"Tentunya nanti coba kami hubungkan, tapi proses seleksinya tetap di perusahan nanti kualifikasinya seperti apa. Harapan kami sejak awal mereka kami libatkan, sehingga nanti setelah pelatihan harapannya bisa terserap di dunia industri," ujar dia.
Diharapkan Nur, pemenuhan tenaga kerja formal di perusahaan bisa mengambil alumni pelatihan tersebut yang notabene merupakan kalangan lansia di Kulonprogo.
Sebelumnya Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati mendorong adanya optimalisasi SDM di Kulonprogo. Pengembangan SDM yang ada menurut Akhid harus memperhatikan aspek pendampingan pasca-pelatihan. Akhid tidak ingin pelatihan hanya diberikan lalu masyarakat ditinggal begitu saja tanpa pengawasan maupun pendampingan pasca-pelatihan.
Akhid mencontohkan pelatihan menjahit. Warga yang dilatih diberikan alat, kemudian diberi pekerjaan, dituntun sampai mendapat pasar. Pada pelatihan jasa misalnya, warga yang dilatih keterampilan perhotelan tidak hanya diberi pelatihan begitu saja tetapi harus ada upaya pemerintah ikut menyalurkan warga yang dilatih ke tempat kerja. "Peningkatan kapasitas SDM itu dibarengi dengan character building," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement