Advertisement

Promo November

Aktivitas Merapi Sepekan: 3 Guguran Lava, Nihil Awan Panas

Lugas Subarkah
Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Aktivitas Merapi Sepekan: 3 Guguran Lava, Nihil Awan Panas Tangkapan layar terjadinya awan panas di lereng Barat Gunung Merapi, Senin (6/12/2021) - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Aktivitas erupsi Gunung Merapi dalam sepekan teramati tidak terlalu tinggi. Hanya ada tiga guguran lava yang terlihat dan tidak ada kemunculan awan panas dalam sepekan. Sejumlah kegempaan masih terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak tiga kali ke arah barat daya, tepatnya hulu Kali Bebeng dan Kali Putih. "Dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter,” ujarnya, Sabtu (14/1/2023).

Advertisement

Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak enam kali dengan intensitas rendah hingga sedang. Sementara untuk awan panas dalam sepekan terakhir tidak teramati kemunculannya. Kedua kubah lava juga tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan.

“Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 meter kubik, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik,” ungkapnya.

Baca juga: Dua Anak di Sleman Diduga Keracunan Chiki Ngebul

Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi. Tercatat 664 kali gempa Vulkanik Dalam, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 75 kali gempa Fase Banyak, 261 kali gempa Guguran, satu kali gempa Hembusan dan 10 kali gempa Tektonik.

Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Kendati sempat terjadi hujan, tidak dilaporkan adanya penambahan aliran dan lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Merapi.

Status Gunung Merapi sampai saat ini masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya dan tenggara maksimal sejauh 7 Km dari puncak. “Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024

News
| Sabtu, 23 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement